Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis yang disukai, Menulis untuk membawa manfaat

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, Social Worker --- Tulisan santai dan serius juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Killer di Era Digital, Masihkan Relevan?

7 Februari 2023   09:22 Diperbarui: 7 Februari 2023   09:30 4832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru killer, mungkin istilah yang sering kita dengar ketika zaman sekolah dulu. Nah, ketika anak saya yang masih SD menyebut gurunya juga killer, saya jadi senyum-senyum sendiri.

Bukan apa-apa. Sudah tahun 2023, saya kira guru killer sudah tak ada lagi. Nyatanya, entah dapat kata-kata dari mana, anak saya menyebut gurunya sebagai guru killer.

Guru killer bisa diartikan sebagai guru yang galak, gampang marah, membuat pelajaran jadi tegang dan bisa saja membuat para siswa berkeringat dingin sepanjang jam pelajaran guru tersebut.

Kata anak saya, guru killer di sekolahnya adalah guru pelajaran agama. Guru ini digambarkannya sudah tua dan membuat anak-anak sekelas takut ketika jam pelajarannya. Karena hukumannya bila ketahuan ngobrol di kelas adalah duduk di lantai kelas.

Saya akhirnya bisa membuktikan guru yang disebut anak saya killer ini ketika suatu hari, harus menjemput anak saya yang tiba-tiba sakit di sekolah. Yang menelpon adalah wali kelasnya. Ketika memasuki kelas ternyata yang mengajar adalah ibu guru tersebut.

Dari tampilannya memang jauh dari ramah. Beliau bahkan tak sempat ramah kepada saya ketika meminta izin membawa anak saya pulang di jam pelajajarannya. Anak sayapun tampak sangat takut buat sekedar pamit. Wah ternyata ini guru killernya.

Guru killer memang istilah yang sangat dikenal di era 80an-90an. Misalnya ketika zaman saya SMP, guru biologi kami, juga kami sebut sebagai guru killer. Maklumlah beliau mengajar dengan tegas,galak, tanpa senyum dan jangan main-main. Salah tindakan sedikit di kelas, kita bakal berdiri di depan kelas sepanjang jam pelajaran.

Namun pak guru biologi ini, akhirnya menjadi kenangan manis bagi kami semua usai lulus SMP. Bukan hanya mengingat berbagai nostalgia zaman SMP bersama teman-teman di grup WA sekolah, tetapi juga kami semua ketika dewasa sadar,berbagai langkah yang ditempuh beliau adalah demi membentuk kami menjadi manusia yang lebih berdisiplin dan bertanggung jawab.

Guru Killer Era Digital

Di era digital, dimana berbagai informasi bertebaran, kita semua bisa belajar dari mana saja, termasuk juga anak-anak.

Demikian juga dengan media sosial yang juga banyak digandrungi anak, misalnya tiktok dengan segala informasi di dalamnya. Terlepas dari berbagai dampak negatif dari media sosial yang sudah sangat banyak diulas, harus diakui Tiktok seakan menjadi "guru" baru bagi anak dengan segala informasi yang dibawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun