Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis yang disukai, Menulis untuk membawa manfaat

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, Social Worker --- Tulisan santai dan serius juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Otentikasi dan Digitalisasi Pensiunan

23 Agustus 2022   12:10 Diperbarui: 29 Agustus 2022   08:09 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pensiunan (foto: kompas.com)

Digitalisasi bukan hanya milik yang muda-muda. Pensiunan juga dianggap harus beradaptasi dengan digitalisasi. Misalnya melalui proses otentikasi.

Ada yang sama pengalaman dengan ibu saya (pensiunan PNS - 72tahun)? Tiap bulan pasti ribut soal otentikasi dana pensiun beliau. Dan untuk usia 72 tahun,tentu saja tak mungkin ibu saya melakukan proses otentikasi pensiunannya seorang diri.

Walaupun aplikasinya sudah diinstal di smart phone-nya tetap saja tiap bulan harus diajarkan kembali cara penggunaannya. Meskipun sudah tiap bulan pula di beri tahu caranya tetap saja tiap bulan harus diberi petunjuk lagi penggunaan aplikasinya.

Apalagi usia lansia tentu sudah sangat susah memahami sebuah aplikasi, termasuk aplikasi perbankan untuk pensiunan ini.

Pengalaman yang sama dialami oleh orang tua teman saya. Walau banknya berbeda dengan ibu saya, tetap saja otentikasi harus dibantu sang anak.

Apalagi beliau yang pensiunan polisi sudah berusia 80 tahun-an, tentu saja sangat sulit untuk melakukannya seorang diri. Walaupun biasanya pengambilan uangnya di lakukan di kantor pos, prosesnya sudah dilakukan di rumah bersama sang anak.

Normalnya otentikasi ini dilakukan sekitar 10 menitan saja. Cuma kalau kasus ibu saya, biasanya tak mau kita yang melakukan jadi beliau merasa mau belajar sendiri hehe

Dan hasilnya, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 30 menit an. Itu juga bila tak ada kendala mulai jaringan internet sampai aplikasi yang error. Bila memang gagal terus, ya akhirnya harus diulang di lain waktu.

Untuk bank penyedia pensiun ibu saya, otentikasi bisa dilakukan di rumah bersama anggota keluarga atau kadang-kadang petugas bank juga datang ke rumah-rumah dan bertanya apakah sudah otentikasi atau belum.

Selain itu otentikasi bisa juga dilakukan bersama satpam bank ketika mau mengambil uang di bank.

APA ITU OTENTIKASI ?

Otentikasi sendiri arti dasarnya adalah idetifikasi. Untuk kontenks pensiunan, otentikasi pensiunan dapat diartikan cara identifikasi yang memudahkan pensiunan melakukan pembuktian fisik pembayaran hak pensiunan hanya dengan mengarahkan kamera smarphone pada wajah peserta, tanpa harus datang ke kantor mitra bayar.

Prosesnya sendiri pada dasarnya cukup mudah saja.tentu buat kita-kita yang akrab dengan smartphone dan teknologi digital.

Namun bagi para pensiunan tentu sangat sulit. Prosesnya dimulai dengan memasukkan nomer kartu pensiun  kemudian terjadi proses pencocokan wajah. Lanjut dengan berbagai gerakan seperti menganggukkan kepala, mengelengkan kepala dan mengedipkan mata. Dari berbagai gerakan inilah bisa dilakukan identifikasi tersebut.

Proses pencocokan wajah yang tersulit diantara semuanya. Karena tergantung pada cara memegang smartphone sehingga pas dengan foto wajah yang masuk dalam sebuah kotak di aplikasi tersebut.

Mengarahkan kamera smartphone pada wajah sejatinya sama dengan selfie (self potrait) . tetapi otentifikasi ditambah dengan berbeagai petunjuk yang seperti yang saya sebutkan diatas.

Oh iya,mungkin ada yang bertanya, kalau tidak otentikasi memangnya kenapa? Jawabnya simpel. Gaji bulanan alias dana pensiun bulanan nggak akan masuk ke rekening pensiun PNS !. 

Karena bank tidak bisa mengindentifikasi apakah yang bersangkutan masih hidup atau tidak. Inilah mengapa proses otentikasi sangat penting bagi para pensiunan, juga bagi bank. Prosesnya harus dilakukan sebulan sekali, sebelum mengambil uang ke teller maupun ke ATM.

DIGITALISASI PENSIUNAN  

 Digitalisasi memang marak dimana-mana.termasuk di dunia perbankan. Tidak terkecuali untuk para pensiunan ini.

Namun tampaknya, digitalisasi pensiunan ini terkesan dipaksakan saja. Entah mengikuti tren layanan perbankan lainnya yang serba digital atau memang suatu kebutuhan.

Yang jelas seperti diceritakan diatas, sangat sulit bagi para pensiunan untuk beradapatasi dengan proses semacam otentikasi ini.

Jangankan otentikasi menggunakan smartphone, untuk sekedar mengambil uang di ATM saja, mungkin bisa dihitung,berapa persen saja pensiunan yang bisa mandiri melakukannya tanpa dibantu anak/keluarga atau oleh satpam bank. Seharusnya ini menjadi pertimbangan berharga buat bank untuk pelayanan para pensiunan ini. #

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun