Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis yang disukai, Menulis untuk membawa manfaat

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, Social Worker --- Tulisan santai dan serius juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Literasi Keuangan Kelas Menengah Bawah untuk Biaya Kuliah

5 Agustus 2022   21:43 Diperbarui: 15 Agustus 2022   11:46 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dana pendidikan (Thinkstockphotos.com)

Setahun tentu saja bukan waktu yang lama. Tahun depan, anak pertama kami sudah kuliah. Rasanya dari sekarang sudah deg-degan, mau kuliah di mana, jurusan apa yang cocok hingga biayanya berapa yang harus dikeluarkan.

Soal biaya dan kampus mana, sudah kami "selidiki" dari sekarang. Karena mungkin biaya kuliah tahun depan akan meningkat sedikit dari biaya tahun ini. Meskipun tetap "gugup" tentang biaya, kami mencoba optimis.

Dua tahun pandemi, keuangan bisa dibilang sangat morat-marit dan tak jelas. Usai pandemi dihantam lagi dengan inflasi. Sementara pendapatan belum juga stabil.

Tahun ini dua ponakan suami berhasil dapat universitas negeri. Satu jalur SBMPTN dan satu lagi jalur mandiri. Yang mendapat jalur SBMPTN sebuah universitas di Pulau Sumatera, UKT-nya Rp 1 juta saja, sedangkan yang jalur mandiri sebuah politekhnik negeri di pulau Jawa, UKT-nya mencapai Rp 7 juta-an.

Seperti kita ketahui, UKT tiap mahasiswa berbeda, salah satunya tergantung pendapatan orang tua. 

Kebetulan ponakan yang jalur mandiri, kedua orang tuanya berprofesi PNS sebuah kementerian, selain karena memang masuknya melalui jalur mandiri yang diadakan universitas tersebut.

Biaya kuliah ke depan memang menjadi pemikiran tersendiri. Selain mengandalkan sedikit investasi dan tabungan, kami juga sedang mencari informasi lebih lanjut soal jurusan yang hingga berbagai jalur yang mungkin bisa menjadi alternatif. Tentu tak lupa mengamati berbagai beasiswa.

Kata orang memang banyak bertebaran beasiswa, namun banyak pula yang mengatakan jangan terlalu berharap dengan beasiswa. Apalagi beasiswa kebanyakan hanya buat yang tak mampu.

Rata-rata ada label tentang syarat tak mampu dan surat keterangan miskin. Bagaimana dengan golongan yang sedikit di atas tak mampu? Sebaiknya memang tak usah berharap banyak.

Golongan ini, ya bukan kategori miskin sekali namun dikatakan kaya juga masih jauh. Mungkin golongan ini bisa dikategorikan kelas menengah ke bawah. Walaupun masih bisa menghidupi diri dan keluarga, mereka agak kesulitan menyisihkan uang buat menabung apalagi investasi karena terbatasnya pendapatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun