Langit , kini kupandangimu rasanya biru... Langit... jangan lagi mendung memayungimu... Doa-doa dan sejuta harap, Langit.... Taukah berapa banyak butiran pasir di tepian pantai???? Begitulah doa dan harap selalu ditiupkan Tanpa henti... mengelus mesra Di pagi dan petang untaian tasbih kuterbangkan Dan ketika tawa dan kisah-kisah dituangkannya... Tersenyum , kadang tawa lepas menghiasi hari Yang mampu mengubah keterbatasan jadi keberdayaan Langkah ringan penuhi jiwa , semua jadi lebih berwarna Langit... taukah betapa semua membawa berkah... Tiap desahan napas, tiap kedipan netra Kadang tak terasa senandung tanpa bisa ditahan... Semua .... Langit..... karena birumu Rasanya hampir tak percaya, mengapa pernah jingga... Kini kulukiskan semua birumu Semua Langit...., hanya karnanya Seakan irama tabuh gamelan Bali Rancak, indah, penuh gelora Tarian terindah yang pernah gemulai kubawakan Bagai persembahan seni teragung Sledet... lirikan mata teriring senyum Kutabur bunga Kemboja , bagai menarikan tarian hati... Langit... buih ombak mengelus Jangan menghempas... Terlalu indah birumu.. Jangan cepat berganti... http://youtu.be/WEsfevRfjCI