Duh, betapa takutnya teman saya itu menyaksikannya. Didiamkan salah, diteriakin juga sudah takut duluan. Biasanya pencopet itu lebih dari satu orang yang bisa saja mengancam keamanan yang memberitahukan terang-terangan saat itu.
Sejak berhadapan langsung dengan pencopet saya jadinya lebih berhati-hati. Awal-awal merasa parno, curigaan terhadap orang asing. Jangan-jangan dia pencopet, begitu tanya dalam hati.
Namun, saya capek juga merasa wanti-wanti terus. Menurut saya, yang penting itu bukan mengenali ciri-ciri pencopet tetapi melakukan tindakan pencegahan terjadinya kecopetan.Â
Fokus mengetahui ciri-ciri pencopet saat berada di tempat umum, justru akan membuat kita mudah curiga kepada orang lain. Padahal mereka belum tentu pencopet. Mungkin saja mereka orang baik, namun karena kita sudah menganggap seseorang "pencopet" kita pun langsung berpikiran negatif.
Ckck! Pencopet Kini Memang Semakin Lihai Saja
Pencopet masa kini memang semakin lihai-lihai. Silap sedikit saja, barang berharga raup tiba-tiba. Mereka cepat dan sigap, melebihi para pesulap.
Banyak cara yang mereka lakukan untuk mengalihkan perhatian calon korban. Dengan bertanya arah jalan, tanya jam berapa sekarang, bertanya jalur angkutan umum. Adapula yang hobi mencopet dengan cara menghipnotis korban. Ada-ada saja.
Tidak sedikit orang yang jadi korban, di jalanan maupun di angkutan umum. Dompet dan ponsel adalah incaran utama. Soalnya dompet biasanya tempat penyimpanan uang dan ponsel adalah barang penting yang dijual aja masih bisa laku. Ckck!
Jika mereka semakin lihai maka kita pun harus lebih berhati-hati. Ada lima hal yang dapat kita lakukan menghindari copet.
1. Be present a.k.a fokus
Berusaha hadir di saat ini. Salah satu penyebab yang membuat seseorang bisa tercopet karena tidak aware dengan kondisi sekeliling membuat korban mudah kehilangan fokus.Â