Mohon tunggu...
Ernip
Ernip Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Museum di Tengah Kebun, Museum Bernuansa Alam di Ibu Kota yang Cocok Dikunjungi

29 Januari 2020   12:04 Diperbarui: 29 Januari 2020   23:37 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum di Tengah Kebun berlokasi di Kemang Timur No. 66-Dokpri

Bicara tentang museum, apalagi yang terlintas di pikiran selain segala hal yang berhubungan dengan masa lalu alias sejarah. Kalau bukan benda-benda kuno seperti patung, artefak,  barang peninggalan, ya segala hal lain yang berhubungan dengan sejarah.

Museum memang merupakan tempat benda-benda bersejarah tapi museum yang satu ini terbilang unik. Unik dari museumnya yang merupakan tempat kediaman pribadi, unik dari area penempatan koleksinya karena kamar mandi juga memiliki banyak koleksi, unik dari nuansanya yang segar karena ada sentuhan taman.

Akhirnya berkunjung ke Museum di Tengah Kebun

Sudah lama saya ingin mengunjungi Museum di Tengah Kebun. Keinginan berkunjung kesana bermula ketika melihat postingan teman-teman yang baru saja dari sana. Mendengar namanya, agak rumit membayangkan ada museum di tengah kebun, di Ibu kota pula.

Belum lagi koleksi yang katanya lebih dari 1700 koleksi ini merupakan milik perorangan yang awalnya memiliki kesukaan mengumpulkan bungkus rokok. Wow... Berapa tahun ngumpulin semua koleksi yang ada.

Setelah sekian lama, baru minggu lalu saya berkesempatan berkunjung kesana. Sempat hampir batal berkunjung karena tidak memenuhi kuota minimal pengunjung. 

Saya disuruh menunggu kali aja ada calon pengunjung. Voila! Tiba-tiba dapat pesan berharga dari pihak museum kalau saya bisa berkunjung sesuai waktu yang saya inginkan.

Jadi, sebelum ke sana, kita calon pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Jadwal kunjungan tiap minggunya terbatas hanya setiap hari Sabtu dan Minggu dengan kapasitas minimal 5-7 orang dan maksimal 15 orang untuk sekali sesi. Di mana setiap hari pihak museum menyediakan dua sesi setiap hari kunjungan.

Saya pun mentransfer deposit 100 ribu rupiah sebagai kepastian kedatangan. Jangan takut, deposit itu akan dikembalikan secepatnya oleh pihak museum.

Suasana museum | Dokumentasi pribadi
Suasana museum | Dokumentasi pribadi
Kedatangan kami disambut oleh pegawai di pintu masuk berupa kayu. Jadi memang mereka sudah berjaga di depan pintu masuk gerbang museum. Jarak pintu masuk ke museum terbilang jauh ke bangunan museum. 

Museum ini memiliki nuansa berbeda dibanding dengan museum-museum lainnya yang pernah saya kunjungi. Museum di tengah kebun kita disambut tanaman di kiri-kanan.

Setiba di halaman utama, kami dipersilahkan mengisi buku tamu oleh Tour Guide, mas Afi. Setelah itu kami diminta mengganti alas kaki dengan sandal. Pihak museum telah menyediakan sebelumnya. Waktu itu pengunjung ada empat orang, saya, seorang teman dan dua orang dari negara tetangga.

Sebagai rumah pribadi yang memang dijadikan sebagai tempat kediaman sehari-hari, ruang museum berbentuk joglo ini memiliki bagian-bagian sendiri layaknya rumah pada umumnya. 

Ruang tersebut terdiri atas ruang tamu, ruang keluarga, area makan, kamar utama dan kamar tambahan, kamar mandi, serambi, pekarangan yang dilengkapi tempat istirahat, kolam renang dan taman.

Semua ruang tersebut dijadikan sebagai tempat koleksi dengan setiap ruangan memiliki nama masing-masing. Ada ruang bernama Ruang Buddha, Ruang Loro Blonyo, Ruang Mari Jepang, Ruang Singa Garuda, Thailand Buddhis room, Serambi Wjrapani, Tan Dinasti Room, Ming Dinasti room, ruang Ching Dinasti.

Tidak ada informasi jelas alasan pembuatan nama ruangan tapi kemungkinan, menurut Tour Guide sesuai dengan koleksi maestro alias paling unik dan "berharga". 

Bisa dibilang sesuai keinginan bapak Sjahrial Djalil, pemilik museum tersebut yang telah berpulang tahun lalu. Misalkan serambi yang dihiasi banyak barang antik diberi nama Serambi Wjarapani karena patung maestro di sana adalah patung Wjarapani.

Kamar mandi yang luas dengan berbagai koleksi di dalamnya-Dokpri
Kamar mandi yang luas dengan berbagai koleksi di dalamnya-Dokpri
Museum yang kaya akan berbagai koleksi

Sebagai museum milik pribadi, Museum di Tengah Kebun memiliki berbagai jenis koleksi. Koleksi yang ada terbilang unik membawa kita melintasi sejarah dari masa berbeda, mengunjungi berbagai daerah di Nusantara maupun Mancanegara. 

Semua koleksi yang ada diperoleh dari barang lelang. Ada berbagai patung, topeng, candi, kerang, fosil, wayang, lukisan, perhiasan, buku dan barang antik lainnya seperti cermin bekas Grace Kelly yang ditempatkan di gajebo dekat kolam renang.

Dokpri
Dokpri
Koleksi tersebut ditempatkan dan ditata sedemikian rupa, menurut kesukaan Bapak Sjahrial, baik di setiap ruangan di dalam rumah hingga ke serambi, gajebo dekat kolam renang dan ruang terbuka di taman. Setiap ruangan membawa kita pada masa yang berbeda.

Semisal ketika kita memasuki ruang Ching Dinasti Room maka kita akan menemukan berbagai jenis keramik bercorak lebih tajam serta lebih berwarna, berbeda ketika kita berada di ruang Ming Dinasti dengan keramik lebih kasar dan berwarna netral.

Museum yang berlokasi di kemang Timur ini memiliki koleksi tertua berupa dua fosil Maroko-masa Jurasic berumur 230 tahun Sebelum Masehi dan Fosil Pohon yang sudah dari Jawa Selatan-Masa Triasic, sejak 250 tahun lalu.

Terdapat juga fosil lebah raksasa yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah. Ukurannya jauh sekali dari ukuran lebah saat ini. Serius!

Dokpri
Dokpri
Lahir pada tahun 1940, pemilik museum ini mulai mengoleksi benda bersejarah sejak umur 31. Akan tetapi pemiliknya telah berpulang bulan April tahun lalu. Menariknya juga, Bapak Sjahrial telah mempersiapkan keberlanjutan masa depan bahkan hingga 10 tahun ke depan.

Setelah itu? Kita lihat saja nanti. Semoga Museum di Tengah Kebun tetap ada sehingga banyak orang yang berkesempatan melihatnya.

Ada banyak hal menarik bila mengunjungi museum. Museum sebagai tempat unik yang kaya informasi akan masa lalu yang tidak bisa lagi kita ulang. Banyak hal terangkum di museum yang bisa kita lihat dan nikmati secara visual. Museum di Tengah Kebun memilikinya.

Jadwal Museum di Tengah Kebun: 

Sabtu: sesi pagi (09.30-11.30) dan siang (12.30-14.30)
Minggu: sesi pagi (09.30-11.30) dan siang (12.30-14.30)
Tiap sesi minimal 5-7 orang dan maksimal pengunjung 15 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun