Mohon tunggu...
Ernip
Ernip Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanaman Kopi sebagai Objek Pemberdayaan Masyarakat di Sipolha

18 Desember 2019   19:58 Diperbarui: 18 Desember 2019   21:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-Mengunjungi salah satu lahan tanaman kopi masyarakat yang bertujuan untuk melihat sejauh mana anggota kelompok binaan menerapkan teknik bertani kopi di lahan masing-masing.

Angin berhembus melalui jendela mobil yang kami tumpangi. Semakin segar ketika melewati perkebunan teh Sidamanik. Udara tenang pagi menjelang siang itu memang menyejukkan. Diri ini harus memilih, tidur karena buaian udara pagi yang menyejukkan atau memaksa mata melihat keindahan yang didominasi warna hijau menyehatkan itu.

Antara dua pilihan yang ingin direnggut itu, saya menyadari kami sudah tiba di lokasi. Entah angin apa yang membawa saya datang kesini. Kemarin lantaran tidak bisa bertemu dengan kawan, tiba-tiba saja dia memberikan ide seperti kilat petir, mengajak berkunjung ke Sidamanik saja. Tidak ingin melewatkan kesempatan ini saya jawab iya saat itu juga.

Himbauan agar bawa jaket tebal karena tempat yang kami tuju merupakan daerah dingin sekali di Sidamanik sana, awalnya membuat saya ingin mengurungkan niat ikut serta. Namun, kutepis rasa ragu karena tubuh yang tidak tahan dingin ini dengan pinjaman jaket tebal.

Jadi ceritanya, saya sedang berada di kota Medan. Pagi itu, sekitar pukul sembilan kurang, berangkatlah kami menuju Sipolha. Salah satu kelurahan di Kabupaten Sidamanik, tepat berada di pinggiran Danau Toba. Kalau saya tidak salah sekitar empat jam dari kota Medan.

Konservasi danau Toba melalui tanaman lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

Dok. CFK-salah satu lahan yang kami kunjungi. Kebetulan pemiliknya sedang mengerjakan lahan kopi ketika kami jumpai. Terdapat gorong-gorong. Senang dikunjungi, beliau berpesan singgah atau datang di rumahnya (Bapak bertopi). Rasa-rasanya nikmat sekali bekerja dengan pemandangan indah di depan mata.
Dok. CFK-salah satu lahan yang kami kunjungi. Kebetulan pemiliknya sedang mengerjakan lahan kopi ketika kami jumpai. Terdapat gorong-gorong. Senang dikunjungi, beliau berpesan singgah atau datang di rumahnya (Bapak bertopi). Rasa-rasanya nikmat sekali bekerja dengan pemandangan indah di depan mata.
Ketika presiden Jokowi berkunjung ke Danau Toba timbul inisiasi melestarikan kawasan Danau Toba sebab ke depan Danau Toba dicanangkan menjadi salah satu tujuan pariwisata dunia.

Maka, beberapa perusahaan ikut serta mengambil bagian melalui program yang diharapkan dapat melestarikan kawasan danau toba sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Melalui yayasan Cipta Fondasi Komunitas (CFK), PT Sibayakindo menyalurkan dananya untuk melakukan pogram pemberdayaan masyarakat berkelanjutan di Kelurahan Sipolha. Tujuannya konservasi  Danau Toba lestari dapat tercapai dan kehidupan masyarakat di sekitarnya lebih berdaya. Dalam hal ini, pembudidayaan tanaman kopi dilihat berpotensi memenuhi keduanya.

Kedatangan kami ternyata sudah ditunggu oleh fasilitator lapangan CFK dan dan dua orang PPL (Petugas Penyuluh Lapangan). Siang itu juga, kami berkunjung langsung ke lima lahan kopi masyarakat yang masuk dalam anggota binaan CFK.

Ternyata ya tidak mudah menjadi seorang petani. Agar hasil kopi bisa maksimal ke depan, ada banyak teknik bertani yang harus dipelajari. Mulai dari pengolahan tanah, teknik melobang, pembibitan, hingga kopi sudah bertumbuh pun perlu dilakukan perawatan secara kontinu.

Seorang petani harus bisa mengidentifikasi berbagai jenis penyakit yang ada di tanaman kopi. Minimal dapat menerapkan teknik-teknik bertani yang sudah diajarkan dalam kelompok. Melihat jamur/bakteri dalam ranting tanaman kopi, PPL menganjurkan agar anggota tidak menggunakan herbisida. Belum lagi, harus melakukan pemangkasan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun