Mohon tunggu...
Ernip
Ernip Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ada Apa di Balik Tulisan, "Kemasan Plastik ini Akan Hancur dengan Sendirinya?"

8 Agustus 2018   12:38 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:39 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plastik biodegradable-Dokpri

"Plastic aren't intherently bad. It's what we do, or don't do, wise them that count's." Sylvia Earle

Pernah membaca tulisan dalam sebuah kemasan yang kamu peroleh, bertuliskan "kemasan ini akan hancur dengan sendirinya" atau "... kemasan bisa terurai dalam 2 (dua) tahun"?

Di tengah hangatnya isu permasalahan plastik akhir-akhir ini, bagi beberapa orang dua pernyataan ini rasanya menyejukkan sekali. Wow.. Amazing! Senang deh akhirnya ada plastik yang begitu cepat terurai.

Bagi beberapa orang lain malah mengernyit, lho kok, bukannya plastik baru terurai setelah beratus-ratus tahun? Waah, jebakan Batman ini! Bagaimana mungkin kemasan yang terurai hingga beratus-ratus tahun, bisa terurai dalam waktu sangat singkat?

Sebelum kita tergoda berhenti melakukan aksi diet plastik, daur ulang plastik, dan bahkan berhenti membawa tas belanja dari rumah, ada baiknya kita mengenali maksud tulisan dalam kemasan plastik.

Hal yang pasti, jika ada plastik dengan sifat seperti di atas, dalam waktu dekat bisa terurai, bukan berarti kita bebas menggunakan bahkan membuang plastik secara sembarangan atau malah tidak percaya sama sekali ada kemasan yang memang terurai dalam waktu lebih singkat dari plastik konvensional.

Serbuan Pencemaran Kemasan Plastik di Lingkungan Kita di Depan Mata

Pada dasarnya, plastik sangat bermanfaat pada banyak bidang kehidupan kita. Dari antara semua produk plastik, kemasan menjadi sorotan utama.

Kemasan mendominasi semua produk plastik hingga 35%. Selebihnya produk plastik digunakan sebagai bahan bangunan 23%, barang elektronik 8%, keperluan rumah tangga 8%, transportasi 8%, pertanian 7%, mainan/alat olahraga 3%, alat mekanik 2%, peralatan rumah sakit 2%, pakaian 1%.1

Jika dibandingkan dengan kemasan lain, plastik masih kemasan pilihan. Dalam pengemasan seringkali lebih enak menggunakan plastik. Sifatnya yang elastis, ringan, murah, tidak berkarat membuat kebersihan dan keamanan barang terjaga membuat kita nyaman menggunakannya. Sering misalnya ketika berhadapan dengan benda yang bersifat cair, plastik menjadi kemasan pilihan utama.

Sayangnya, masa urai plastik yang begitu lama, mulai dari 100, 500 hingga 1000 tahun sehingga menyebabkan penumpukan di lingkungan. Akibatnya sangat jelas; terjadi pencemaran plastik.

Berbagai fakta pencemaran plastik tidak bisa kita pungkiri, sekaligus isu ini pun bukan fakta yang baru. Banyak hewan sedang menderita karena penumpukan plastik dalam tubuh mereka.

Aroma plastik dikatakan mirip dengan makanan berbagai binatang di perairan, membuat mereka sulit membedakan antara makanan dan mikroplastik. Mikroplastik masuk ke dalam tubuh dan menumpuk bertahun-tahun yang mengakibatkan kematian.

Tidak sedikit hewan, mati akibat plastik. Terlebih, diprediksikan menuju ambang punah. Kejadian ini ke depan akan berpengaruh pada rantai ekosistem.

Seandainya ya hewan bisa membedakan antara makanan dan mikroplastik, mungkin mereka masih hidup sampai sekarang.

Ilustrasi: Recsa Recycling.com
Ilustrasi: Recsa Recycling.com
Tak Pernah Lelah Bijak Berplastik 

Menghadapi permasalahan ini, berbagai daya dan upaya dilakukan oleh semua pihak. Salah satunya, membuat plastik dengan masa urai lebih cepat. Sekarang beredar produk plastik yang dapat terurai dalam waktu singkat ialah plastik Oxo-Biodegradable dan Biodegradable

Kemasan biodegradable akan dimakan oleh bakteri dalam waktu singkat. Kemasan ini berasal dari tanaman muda yang dapat dimakan bakteri. Dalam sample uji laboratorium, plastik jenis biodegradable akan ditumbuhi bakteri di atas 60% dalam 28 hari masa percobaan.

Sedangkan, plastik oxo-biodegradable sering menjadi perbincangan mengingat penurunan masa urainya sangat drastis. Kepada plastik konvensional ditambahkan pro-degradant yang berfungsi untuk mempercepat fragmentasi plastik.

Adanya sinar matahari suhu dan tekanan yang menerpa kemasan oxo-biodegradable, menyebabkan terjadinya proses fragmentasi plastik. Proses ini dikatakan akan lebih cepat dengan bantuan prodegradant atau katalis.

Perlahan, plastik terfragmentasi akan berubah menjadi ukuran lebih kecil. Ukuran lebih kecil akan memudahkan bakteri memakan plastik.

Hasil dari fragmentasi ditunjukkan dengan menurunnya berat molekulnya dapat dimakan bakteri. Secara singkat, plastik tersebut akan mengalami perubahan kembali menjadi biomassa.

Secara kasat mata, perubahan ini tidak dapat dibuktikan. Hanya uji lab yang dapat memperlihatkan terjadinya proses fragmentasi plastik hingga terdegradasi.

Perubahan dapat diukur dengan menurunnya berat molekul plastik di bawah 5000 Dalton. Uji kuat tarik dan elongasi (Tensile elongation at break) kurang dari 5% setelah disinari UV dan gel permeation lebih kecil dari 5%.

Fragmentasi dapat dilihat dari uji menggunakan spektroskopi FTIR. Adanya gugus fungsi karbonil C=O dan ester COOH pada plastik oxo-biodegradable menunjukkan telah terjadi fragmentasi.

Diantara keduanya, kemasan manakah yang paling bagus?

Dokpri
Dokpri
Kedua jenis plastik ini dianggap sebagai salah satu solusi dan plastik yang lebih ramah lingkungan. Namun dilain pihak, kehadiran kedua plastik ini dianggap tak menyelesaikan masalah, bahkan menjadi perdebatan. Berpeluang juga membuat penggunanya malah semakin boros kemasan.

Belum lagi, bahan baku plastik biodegradable berasal dari bahan makanan. Muncul anggapan akan ada persaingan antara bahan pangan dan bahan baku plastik ke depan.

Plastik biodegradable juga tidak bisa didaur ulang layaknya plastik konvensional dan oxo-biodegradable. Plastik jenis ini digadang-gadang aman jika termakan hewan.

Sementara plastik oxo-biodegradable hanya akan terfragmentasi pada suhu dan kondisi tertentu. Kondisi perairan dan daratan tentu sangat berbeda berbeda. Jika lingkungan tidak memenuhi proses fragmentasi plastik pada akhirnya akan memperlambat penguraiannya. Mungkin keburu ditelan hewan.

Permintaan plastik biodegradable dan oxo-biodegradable bukan tidak mungkin semakin meningkat ke depan. Namun kehadiran kedua plastik ini bukan jadi alasan untuk kita berhenti bijak berplastik. Jejak-jejak logam pada plastik bisa mencemari lingkungan.

Walaupun dianggap lebih baik dari plastik konvensional, kita tidak boleh melupakan ada permasalahan lain yang timbul akibat kedua kehadiran plastik ini. Bijak berplastik tetaplah pilihan utama karena kita sedang dalam masalah berat akibat overdosis plastik.

Sumber referensi/bibliografi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun