Ada permainan baru yang mirip muncul. Bukan daun tapi kartu berbentuk persegi panjang. Gambarnya kartun dan robot. Kartun dan robot yang tenar saat itu. Namanya Wiro Sableng, Tutur Tinular, Mak Lampir, dan kawan-kawan sebaya mereka. Nama permainannya kami sebut Cas. Cara mainnya seperti bertepuk tangan. Tapi tangan saya dengan pasangan lawan. Saat telapak kedua tangan bertemu keluar suara “cas”. Lebih tepatnya “plak”. Permainan era 2000-an.
Anak-anak di tempat asal saya mungkin masih bermain marpulung-pulungan. Meski saya gak pernah tanya, perasaan saya mengatakan begitu. Anda “orang pintar”? :D
Menurut saya, permainan ini sangat seru. Seperti berpetualang saja mencari daun yang tidak tenar. Sambil lalu, menebak-nebak di antara banyak jenis tanaman mana yang paling tidak dikenal atau diingat peserta lain namanya. Melalui permainan ini, bukan tidak mungkin anak-anak jadi lebih mengenal lingkungan sekitar. Besar nanti gak fobia banyak pada beberapa makhlud hidup: ulat, lintah, serangga, tanaman, dll. Bagusnya lagi melakukan analisa resiko dulu siapa tahu ada ulat gatal, misalnya anak-anak harus pakai sandal dan pakaian panjang tangan. Sederhana bukan?
Bulung ni Sanduduk! Sendok-sendok! Rante! Pultak-pultak! Sanggirgok!
#Salam Permainan Tradisional