Mohon tunggu...
Ernip
Ernip Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Marpulung-pulungan, Permainan Tradisional Bernuansa Biologi

9 Februari 2017   12:35 Diperbarui: 9 Februari 2017   16:26 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.pility.com

Marpulung-pulungan, salah satu permainan tradisional yang kerap kami lakukan semasa kecil. Dalam permainan ini peserta harus mengumpulkan sebanyak mungkin daun. Daun yang dikenal dan tau namanya, kalau bias daun yang tidak dikenal peserta lain. Peserta permainan ini minimal dua orang. Beranggotakan banyak akan lebih seru lagi.  Sebab beradu dengan beberapa anak nuansanya lebih heboh dan penasaran siapa pemilik daun terlangka.

Kalau dihubungkan permainan marpulung-pulungan sejarahnya berasal dari pengobatan oleh “orang pintar” yang bisa meramu dedaunan menjadi obat manjur untuk berbagai macam penyakit. Proses mengumpulkan daun dan mengolahnya menjadi obat itulah marpulung-pulungan. Dalam bahasa Batak Toba pulungan berarti ramuan obat. Barangkali, inilah awal ceritanya lalu kemudian diadopsi menjadi sebuah permainan oleh anak-anak.

Bagaimana Cara Memerankannya?

Sederhana saja.

Pertama, tentukan persyaratan.

Kesepakatan tentang berapa lama mengumpulkan daun, sejauh mana berpencar dengan buat patokan wilayah tempat mencari daun. Bisa juga diberi tambahan syarat, seperti harus tanaman semak-semak atau tidak boleh tanaman berduri.

Kedua, berpencarlah. Cari daunmu!

Setelah tentukan peserta, cari dan dapatkan sebanyak mungkin jenis daun. Biasanya anak yang satu dengan lainnya akan mencari jalan sendiri. Eit, saat ambil daun diam-diam saja lalu masukkan dalam gulungan bajumu supaya peserta lain tidak melihat dan mengambil daun yang sama. Kami menampung semua jenis daun dalam baju kami membentuk buntalan. Mengapa ya? Menggunakan baju yang dikenakan lebih simpel.

Ketiga, waktu habisss!

Waktunya berkumpul kembali. Semua anak-anak berdatangan membawa buntalan di balik baju. Lalu setiap orang mencari pasangan masing-masing. Secara bergantian peserta akan menunjukkan daunnya sambil mengatakan nama daun yang dia tunjukkan. Pasangan lain akan mencari di antara dedaunan miliknya. Daun yang sama disatukan di satu tempat dan daun yang tidak memiliki pasangan disimpan dan dijaga baik-baik oleh pemiliknya.

Keempat, kamu menang dapat hadiah apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun