Mohon tunggu...
Ahmad Fauzan Nur Fathurrohman
Ahmad Fauzan Nur Fathurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pria punya selera.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Filsafat?

16 September 2022   03:17 Diperbarui: 16 September 2022   03:32 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Istilah filsafat berasal dari kata "philos" dan "sophein", philos bisa berarti mencintai, mencari, atau pencarian akan. Sementara istilah sophein bisa diartikan cinta, kebijaksanaan, atau kebenaran. Sehingga filsuf adalah seorang yang sedang mencari kebijaksanaan atau kebenaran. Jadi apabila ada orang yang mengaku adalah filsuf dan mengklaim bahwa ia telah menemukan kebenaran atau kebijaksanaan itu sebetulnya justru belum menjadi seorang filsuf.

Filsuf pertama di dunia adalah Thales (625 SM-545 SM), Thales memiliki pemikiran bahwa "dunia berasal dari air". Thales memiliki murid bernama Anaximandes (610 SM-540 SM) yang mengatakan bahwa "kehidupan ini berasal dari air".  Jadi sebenarnya mengenai teori evolusi yang dikemukakan Charles R. Darwin (1809 M-1882 M) yang menyatakan bahwa "semua makhluk hidup di muka bumi ini memiliki satu nenek moyang yang sama" itu bukan merupakan hal yang baru, karena Anaximandes sudah mengungkapkan hal itu, tetapi karena tidak didukung oleh riset dan data yang valid maka masih sangat lemah.

Filsuf berikutnya adalah Heraclitus (530 SM-470 SM), ia mengatakan bahwa "dunia ini tercipta dari api".

Filsuf yang ketiga adalah Parmenides (540 SM-475 SM), mengatakan bahwa "dunia berasal dari satuan terkecil yang ada". Namun ia tidak menjelaskan secara pasti mengenai apa yang dimaksud dengan satuan terkecil tersebut. Semisal sebuah tembok, ketika kita dalami disitu ada semen, dalam semen ada butiran semen, pasir, di dalam pasir masih ada butiran-butiran pasir, mungin yang dimaksud oleh Parmenides mengenai satuan terkecil adalah seperti itu.

Filsuf Keempat adalah Democritus (460 SM-370 SM), pemikirannya hampir mirip seperti Parmenides, hanya saja ia memunculkan istilah atom bahwa "dunia (semesta) berasal dari satuan terkecil yang tak terbagi (atom)", dimana "a" itu tidak dan "thome" itu terbagi.  Jadi sebenarnya istilah atom ini sudah muncul sejak era filsuf Democritus.

Keempat filsuf inilah yang pertama kalinya yang hadir di dunia. Namun yang menarik adalah mengapa Thales mengatakan dunia ini diciptakan dari air, itu sebetulnya karena  ia tinggal di pinggir pantai. Dimana setiap hari ia melihat air, sehingga kemudian menyimpulkan bahwa dunia ini berasal dari air. Begitupula Heraclitus yang mengatakan bahwa dunia ini berasal dari api, karena ia hidup dibawah kaki gunung berapi, sehingga ia sering melihat percikan api. Jadi bisa kita lihat bahwa ilmu pengetahuan modern ini awalnya dibangun dari argumen-argumen seperti ini yang sebetulnya secara rasio tidak bisa dibuktikan kebenarannya dan baru pada tataran opini saja.

Para filsuf pertama di dunia ini juga sering disebut sebagai para filsuf alam (philosophia naturalis), disebut demikian karena perhatian atau pemikiran para filsuf dipusatkan pada alam, dan bagaimana terciptanya alam semesta.

Nah, pertanyaan yang sering muncul juga adalah "apakah dengan belajar filsafat akan semakin menjauhkan kita dari agama dan tuhan?". Pertanyaan seperti ini sebetulnya tidak bisa kita benarkan, karena filsafat sebetulnya adalah mode of thinking atau cara berpikir. Jadi tergantung bagaimana anda ingin menggunakan filsafat, anda bisa menggunakan filsafat untuk menyerang agama, tetapi anda juga bisa menggunakan fislafat untuk memperkuat agama. Sebagaimana misal di era filsafat skolastik, muncul filsuf-filsuf seperti Santo Agustinus (354 M-430 M) dan Santo Thomas Aquinas (1225 M-1274 M). Agustinus berupaya membuktikan surga dan neraka dengan meminjam pemikiran Plato mengenai konsep Forma. Sedangkan Aquinas meminjam pemikiran Aristoteles tentang Causa Sui atau Causa Prima (penggerak yang tak tergerakkan) untuk membuktikan keberadaan Tuhan.  Inilah mengapa Bertrand Russell (1872 M-1970 M) mengatakan bahwa "sesungguhnya filsafat adalah lahan kosong yang diperebutkan ilmu pengetahuan dan agama".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun