Mohon tunggu...
Fransisca Isa
Fransisca Isa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar calistung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Mitos Jawa tentang Gerhana Bulan Total

8 November 2022   17:25 Diperbarui: 8 November 2022   17:37 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerhana Bulan Total 8 November 2022 menjadi gerhana bulan total kesekian kalinya dalam sejarah. Gerhana bulan total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan bulan masuk dalam bayangan inti atau umbra bumi. 

Gerhana bulan total ini dapat disaksikan oleh seluruh wilayah di Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu. Gerhana bulan total akan dimulai pada sekitar pukul 15.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 20.57 WIB.

Dalam masyarakat Jawa, ada beberapa mitos terkait gerhana bulan total yang diyakini kebenarannya hingga sekarang. Melansir dari wartabromo, gerhana bulan total disebabkan karena bulan ditelan oleh seorang raksasa jahat bernama Batara Kala. Oleh sebab itu, masyarakat Jawa akan memukul lesung padi agar Batara Kala memuntahkan bulan yang ia telan.

Selain itu masyarakat Jawa meyakini bahwa saat gerhana bulan total, ibu hamil harus melakukan beberapa hal agar bayi yang ada dalam kandungannya selamat. Ibu hamil dilarang keluar rumah saat terjadi gerhana bulan total. Disamping itu, ibu hamil disarankan bersembunyi di tempat yang tak terlihat seperti di kolong tempat tidur. 

Hal tersebut bermaksud untuk menghindarkan janin dari cacat tubuh atau kelainan tanda lahir. Ibu hamil juga disarankan untuk membuat nasi liwet atau nasi klubanan dan di doakan kemudian nasi tersebut dibagikan kepada beberapa tetangga supaya ibu hamil dan janinnya diberikan keselamatan serta terhindar dari penyakit dan paceklik.

Bagi sebagian masyarakat, hal tersebut terdengar tidak masuk akal. Namun sebagai masyarakat Jawa yang menghargai tradisi; jika kita mengetahui mitos tersebut, lebih baik melaksanakan pantangannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apakah kalian masih mempercayai mitos ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun