Mohon tunggu...
Enjang Kusnadi
Enjang Kusnadi Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dan Mengajar

Teman Sejati Selalu Menemani

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Peristiwa Matahari di Atas Kabah dan Tafakur tentang Penciptaan Langit dan Bumi

14 Juli 2021   02:50 Diperbarui: 14 Juli 2021   02:54 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kabah di Mekah (Sumber: hajiplus.id)

Peristiwa matahari melintas di atas Kabah akan terjadi lagi pada tanggal 14, 15, dan 16 Juli 2021. Peristiwa Ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam tahun 2021 setelah sebelumnya terjadi pada 27 Mei 2021 lalu.

Peristiwa matahari di atas Kabah digunakan oleh umat Islam di dunia termasuk Indonesia untuk mengecek kembali arah kiblatnya.

Meski teknologi untuk menunjukan arah Kiblat sudah banyak diciptakan oleh para ilmuwan dan ahli teknologi dari masa ke masa. Namun fenomena alam semesta selalu menarik untuk diamati. Bahkan, Allah Swt menempatkan umat manusia yang bisa melakukannya sebagai amal ibadah.  

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan oleh umat manusia tidak terlepas dari proses tafakur sebagaimana diperintahkan Tuhan melalui Firman-Nya.

Di dalam al-Quran, banyak ayat yang menyerukan tentang tafakur. Itu artinya Allah Swt menganggap bahwa tafakur itu sangat penting dan tak boleh diabaikan. Salah satau Ayat yang menjadi rujukan bagi umat Islam dalam menjalankan tafakur yaitu Surat Ali Imran ayat 191.

Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia."

Melalui ayat tersebut,  Allah Swt ingin mengatakan bahwa manusia diminta untuk menyaksikan ciptaan-Nya, kemudian memikirkannya. Melalui proses tafakurlah dari hati manusia yang berpikir akan timbul kekaguman atas penciptanya.

Peristiwa demi peristiwa keajaiban alam yang diketahui manusia hingga sekarang, termasuk peristiwa melintasnya matahari di atas Kabah suatu bukti bahwa Allah Swt senantiasa  mengingatkan umat manusia akan kebesaran-Nya.

Para ilmuwan berhasil menandai peristiwa yang terjadi pada pertengahan bulan Juli 2021 ini sebagai peristiwa gerak semu matahari menuju titik paling utara dan kemudian berbalik menuju equator dan pada saatnya tepat melintas di atas Kabah.

Kabah adalah sebuah bangunan di tengah-tengah Masjid Haram di Mekkah, Arab Saudi. Dan Kiblat merupakan arah dimana umat Islam seluruh dunia menghadapkan dirinya dalam melaksanakan salat.

Peristiwa astronomi matahari di atas Kabah sering disebut oleh ilmuwan Muslim dengan Istiwaal a'zham atau Rashdul Qiblat atau hari kiblat.

Secara teknis, peristiwa ini terjadi ketika deklinasi matahari bernilai sama dengan lintang geografis Kabah yakni 21,42o Lintang Utara. Sehingga pada saat tengah hari, matahari tepat berada di atas Kabah.

Ilmuwan Astronomi Indonesia melalui laman lembaganya mengabarkan dan memprediksi peristiwa matahari di atas Kabah yang akan terjadi pada tanggal 14, 15, dan 16 Juli 2021, saatnya bisa diamati penduduk Indonesia pada pukul 16:26 WIB atau pukul 17:26 WITA atau 18:26 WIT.

Peristiwa matahari di atas Kabah bisa diamati oleh penduduk Indonesia, namun yang berpeluang lebih besar untuk bisa mengamatinya adalah mereka yang berada di wilayah waktu Indonesia bagian barat dan tengah. Sementara bagi mereka yang berada di wilayah bagian timur, mungkin hanya sebagian daerah saja yang bisa mengamati.

Walau begitu, bagi mereka yang berada di wilayahnya bisa mengamati dan hendak menyaksikan peristiwa matahari di atas Kabah pada bulan ini, namun semuanya masih tergantung kondisi cuaca berada, diantaranya cuaca harus cerah hingga matahari tidak tertutup oleh awan.

Jika kita perhatikan bagaimana Allah Swt membesarkan urusan langit dan bintang-bintang dalam Kitab-Nya, banyak ayat yang mengagungkan dan kesaksian atas ciptaan-Nya. Diantaranya Surat at-Takwir ayat 15 dan 16.

Sesungguhnya Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam (tenggelam).

Bumi berputar pada porosnya dan dalam waktu yang bersamaan, bumi juga beredar mengelilingi matahari dalam garis edarnya.

Dalam perputaran mengelilingi matahari itu, kadang-kadang bumi condong ke utara sehingga terjadi musim panas di negeri-negeri yang terletak di sebelah utara khatulistiwa. Kadang pula condong ke sebelah selatan sehingga terjadi musim panas di negeri-negeri sebelah selatan khatulistiwa.

Salah-satu dampak dari perputaran bumi mengelilingi matahari terjadinya saat matahari melintas tepat di atas Kabah yang dimanfaatkan umat Islam di dunia untuk mengingatkan adanya kemungkinan pergeseran letak tanah di bumi atas arah Kiblat untuk salat.

Demikianlah rahmat Allah Swt yang harus kita pikirkan dan kita hitung sebagai proses tafakur agar kita selalu bersyukur kepada sang Pencipta langit, bumi dan seisinya.

Dengan bertafakur, Allah Swt akan tambahkan ilmu pengetahuan, dan dengan bersyukur Allah Swt akan nikmat. Dengan syukur dan tafakur, kita akan menemukan jalan iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun