Mohon tunggu...
Eniman Zai
Eniman Zai Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Pamulang

Belajar dan Bersabar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa Indonesia Menjadi Salah Satu Bahasa Dengan Penutur Terbanyak di Dunia

5 Agustus 2022   11:44 Diperbarui: 5 Agustus 2022   12:00 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan sarana penghubung komunikasi antar manusia. Saat ini, ada 6.912 bahasa yang dituturkan di seluruh dunia, menurut situs Ethnologue. Jumlah tersebut tentu saja masih diragukan keakrutannya, karena setiap hari ada bahasa baru yang muncul maupun sebaliknya ada juga yang punah.

Lalu apakah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia? Tentunya kebanyakan dari kita bingung bahkan tidak tahu apakah bahasa yang paling sering digunakan dan paling banyak penuturnya, atau bahkan sebagian dari kita berpendapat bahwa bahasa Inggris lah yang menjadi jawabannya. Namun pendapat itu tidak sepenuhnya benar karena meskipun bahasa Inggris telah ditetapkan sebagai bahsa Internasional (Compas.com) tentang sejarah bahasa Iggris menjadi bahsa Internasinal. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Bahasa Inggris yang berasal dari negara Inggris merupakan bahasa yang dominan disebagian negara di dunia dan mulai menjadi bahasa Internasional pada abad ke-18 dan 19 ketika masa jaya Inggris yang memiliki banyak koloni-koloni di seluruh penjuru dunia mulai dari Amerika, Asia dan Afrika.

Pernyataan yang menyatakan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional tidaklah menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa yang mempunyai penutur terbanyak di dunia. Saat ini Bahasa Inggris menduduki peringkat kedua dengan jumlah penutur terbanyak di dunia setelah bahasa Mandarin. Mandarin mengalahkan  peringkat kedua bahasa Inggris dengan rasio 2 banding 1 (Liputan 6, Jakarta). Sedangkan menurut perkiraan Ethnologue (edisi 2019, 22)  dalam Wikipedia, peringkat pertama diduduki oleh Bahasa Mandarin dengan penutur 918 juta, dan Bahasa Inggris berada pada peringkat ketiga dengan jumlah penutur 378 juta setelah Bahasa Spanyol 480 juta penutur. 

Lalu apakah Bahasa Indonesia juga termasuk  dalam daftar bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia? Tentu iya.

Dilansir situs Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) awal mulai sejarah bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 pada saat para pemuda Nusantara dari berbagai suku daerah, ras dan bahasa berkumpul dan mengikrarkan sumpah yang disebut dengan Sumpah Pemuda. Kemudian pada tahun 1945, ketika Indonesia dinyatakan merdeka dari Belanda, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang indah dan mudah dipahami serta gampang untuk dimengerti. Di samping itu, Bahasa Indonnesia juga merupakan bahasa yang gampang untuk dipelajari karena bahasa Indonesia tidak ada tenses untuk keterangan waktu seperti bahasa Inggris. Sebagai seorang warga negara Indonesia, kita tentunya bangga dengan  bahasa Indonesia. Kita diwajibkan untuk melestarikan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga memiliki potensi untuk menjadi salah satu  bahasa Internasional.

Dalam (Medcom.id) Bahasa Indonesia berpotensi untuk menjadi bahasa Internasional yang digunakan sebagai bahasa resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun salah satu syaratnya adalah "Penuturnya banyak" dan syarat itu telah dipenuhi, kata kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Ousat Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dadang Sunendar di kegiatan Lesehan Kebangsaan dengan tema "Bahasa Penghela Pembangunan Manusia : Pembinaan Bahasa, Pembinaan Bangsa, di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat 22 November 2019.

Faktanya, bahasa Indonesia memiliki keunikan dan kelebihan. Salah satu keunikan tersebut adalah hampir semua katanya dibaca sesuai dengan bajad (misalnya kata "Saya", tetap dibaca "Saya" berbeda dengan bahasa bahasa Inggris "I" dibaca dengan "ai"). Adapun kelebihan dari bahasa Indonesia diantaranya yaitu mempunyai kosakata yang bisa ditambahkan imbuhan yang bisa di kembangkan. Seperti satu kata yang bisa menghasilkan sebuah klausa, kalimat, frasa, wacana dan pragraf. Contohnya kita ambil dari kosakata main. Dari kata fitnah bisa dikembangkan dengan imbuhan menjadi memainkan, dimainkan, permainan, dan pemain. Semua itu adalah hasil imbuhan dari kata main.

Jadi dari syarat tersebut menghantarkan bahasa Indonesia ke tingkat Internasional. Diketahui dalam (Liputan 6.com, Jakarta) Bahasa Indonesia masuk dalam daftar paling banyak digunakan di dunia. Bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-9 dari daftar tersebut dengan jumlah penutur  kurang lebih 159 juta orang. Bahasa Indonesia adalah dialek Bahasa Melayu dan satu-satunya dari rumpun bahasa Austronesia (sebuah rumpun  bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Dari Taiwan di ujung Utara sampai Salandia Baru di ujung Selatan dan dari Madagskar di ujung Barat sampai Pulau Paskah di Ujung Timur.

Dalam hal ini tentunya memiliki dampak positif bagi negara Indonesia untuk memanfaatkan peluang dan kondisi tersebut. Dalam konteks globalisasi, perkembangan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan diplomasi budaya. Hal ini berpengaruh karena bahasa juga merupakan bagian dari kebudayaan. Dengan keragaman bahasa, Indonesia dapat melakukan taktik dalam menarik perhatian para pendatang dari berbagai negara luar/wisatawan mancanegara dan memperkenalkan budaya Indonesia yang begitu ragamnya serta sebagai salah satu cara untuk menunjukkan keindahan alam Indonesia secara global.  

Sebagai generasi milenial yang merupakan generesi penerus, kita dituntut untuk lebih memperdalam kecintaan kita terhadap bahasa Indonesia. Dalam hal ini bukan berarti kita diajak untuk melupakan bahasa dari daerah kita masing-masing. Itu juga perlu karena merupakan ciri khas Indonesia  yang beragam. Belajar tentang bahasa asing juga sangatlah perlu, salah satunya adalah bahasa Inggris yang juga merupakan bahasa Internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun