Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Jangan Lakukan Hal Ini

27 November 2022   21:38 Diperbarui: 27 November 2022   22:19 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru yang sedang marah di kelas, sumber: Depositphotos

"Selamat Hari Guru Bu, terima kasih atas motivasi dan bimbingan ibu selama ini,"

Demikian salah satu ucapan dari siswa saya pada hari guru kemarin. Siswa ini 25 tahun lalu pernah bersama-sama belajar di sebuah sekolah kecil, dengan pemikiran yang sederhana, namun sarat dengan semangat yang tinggi untuk menggapai cita-cita. Anak ini sekarang sudah bekerja, berumah tangga, tinggal di pulau Kalimantan.

Menerima ucapan dari siswa saya tadi, jadi teringat dengan guru saya semasa di SD dulu. Ibu guru Surati namanya, beliau selalu mengajar dengan penuh kasih sayang. Tak pernah sekali pun saya mendengar beliau berbicara keras kepada siswanya. Tutur katanya lembut, bila berbicara selalu dihiasi dengan senyuman.

Ingin sekali saya menemuinya. Selama menjadi guru, saya banyak belajar dan meneladani beliau, bagaimana cara menghadapi peserta didik. Karena buat saya, dalam pembelajaran itu yang paling utama bukan hanya hasil atau nilai-nilai yang akan kita tulis dalam rapor. 

Namun bagaimana proses pembelajaran itu bisa membentuk karakter bagi anak. Nilai bisa diisi oleh siapa pun, bahkan mesin komputer pun bisa melakukan itu, tapi karakter harus melalui sebuah proses pembelajaran yang terus menerus.

Karakter anak tersebut akan bisa terbentuk bila guru mampu mendidik dan membimbing siswa dengan hati yang sabar, tulus dan penuh kelembutan. Saya sendiri pun masih proses belajar untuk menjadi guru yang baik bagi peserta didik. Berusaha menjadi sosok yang menginspirasi bagi mereka dan senantiasa memberi ketenangan.

Menurut Erwin Widiasworo, S.Pd. dalam bukunya Rahasia Menjadi Guru Idola mengemukakan bila ingin menjdi guru yang diidolakan siswa, hindari sikap berikut bila berada di sekolah.

Berteriak keras saat siswa ribut

Ketika seseorang marah, sebagian orang, baik itu disengaja atau tidak akan berteriak. Hal itu terjadi karena ketika marah hatinya sudah tertutup oleh kebenaran, dan dikuasai oleh hawa nafsu.

Tidak bisa dimungkiri bahwa menghadapi siswa dalam satu kelas yang beraneka ragam sifat dan keinginannya, pada suatu waktu tertentu pasti pernah terjadi ketegangan dengan temanya. Kalau hanya berisik itu sih biasa, kadang adu jotos dan umpatan-umpatan yang tidak pantas didengar dilontarkan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun