Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bapak Ibu Guru, Sebelum Siswa Kembali Belajar dari Rumah, Siapkan Skenario Pembelajaran yang Aplikatif

27 Mei 2020   19:52 Diperbarui: 28 Mei 2020   05:05 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keberhasilan perubahan sikap, kognitif maupun keterampilan anak bergantung pada inovasi guru dalam pembuatan skenario pembelajaran. Karena kegiatan belajar yang akan dilakukan anak bergantung pada intruksi yang tertulis direncana pembelajaran tersebut.

Misalnya untuk tujuan sikap religius anak, dalam skenaria pembelajaran harus ditulis dengan jelas bagaimana bunyi doa sebelum dan sesudah belajar, bukan hanya intruksi untuk berdoa. Untuk sikap disipilin, jujur, dan tanggung jawab, buatlah format jurnal harian kegiatan belajar anak secara rinci waktu dan tempatnya, peserta didik tinggal mengisi form sesuai dengan yang telah dilakukan.   Jurnal belajar inilah yang akan dijadikan evaluasi atau penilaian guru dalam pembelajaran berikutnya.

Selanjutnya untuk aspek kognitif, sebagai fasilitator guru harus bisa memfasilitasi tumbuh kembang belajar anak. Buku bukan satu-satunya sumber belajar, pilihlah lingkungan sekitar anak sebagai sarana dan sumber belajar. Keluarga, halaman, pekarangan, jalan, tanaman, dan binatang adalah sumber belajar yang tidak akan pernah habis. Alam diciptakan oleh Tuhan dengan maksud untuk ditelaah semua kandungan ilmu pengetahuanya.

Selain alam, kehadiran internet  juga bisa dimanfaatkan sebagai gudang ilmu pengetahuan bagi anak. Fasilitasi anak untuk mengkolaborasikan konsep yang ada di internet dengan pengalaman yang ada di lingkungan peserta didik. Namun untuk pembelajaran berbasis internet ini, tulislah alamat website dengan jelas, agar anak tidak merambah ke hal-hal yang negatif.

Berikutnya untuk aspek keterampilan, pastikan setiap pekerjaan siswa ini ada produk yang dihasilkan. Bukan sekadar menjawab soal akan tetapi lebih berupa benda yang bernilai, baik itu nilai seni, karya ilmiah atau benda-benda yang mempunyai nilai jual di masayarakat. Seperti karya ilmiah, teks fiksi atau non fiksi, hasil percobaan, bercocok tanam, hasil olahan, lukisan, patung, hasil, pembuatan video, blog dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan entrepreneur anak di masa mendatang.

Selanjutnya, setelah semua kegiatan diselesaikan, jangan lupa selalu memberi apresiasi yang positif. Meskipun ada kritik dan saran, namun sayogyanya berupa motivasi untuk poerubahan yang lebih baik.

Yang terakhir adalah, senantiasa berpikir positif terhadap peserta didik. InsyaAllah prasangka baik dari seorang guru akan menjadikan anak menjadi generasi sholih sholiha. Senantiasa lantunkan doa-doa untuk peserta didik agar menjadi anak yang berkarakter mulia.

Demikian, semoga guru-guru di negeri ini  akan tetap menjadi teladan yang layak 'digugu lan ditiru' peserta didik. Amin.

Blitar, 27 Mei 2020

Enik Rusmiati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun