Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Takluk pada Renjanamu

12 Januari 2020   19:27 Diperbarui: 12 Januari 2020   19:45 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ternyata engkau tidak melupakan janjimu. Malam ini, kau melunasi harapku, kau datang dengan setangkai mawar biru. Kau katakan hatimu rindu, seperti sepasang kembang yang merindukan hujan.

Aku beranjak dari penantian, engkau semakin dekat denganku. Aku ingin segera mendengarkan bahasa kalbumu seperti gelombang yang setia mendengarkan cerita samudera. Mengenang nelayan mensyukuri hidup dengan mencintau lautan.

Engkau adalah lelaki pertama yang menggugah rasa telanjangku. Sekali rasa itu terkunci tak akan pernah mati. Meski ragamu gugur terkubur. Jiwamu tetap akan terpasung pada sudut relung.

Sungguh, aku telah takluk pada renjana atlantis hening matamu. Tetap aku pinta jangan segera beranjak dari lindap tatapku. Karena aku masih ingin menikmati pesona hatimu yang membentang sempurna.

Blitar, 12 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun