Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Adalah Sebatang Ranting

17 September 2019   14:14 Diperbarui: 17 September 2019   14:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah sebatang ranting
Tak mampu hinggap dalam genting
Melayang terpelanting dalam serpihan gemerincing
Sampai kata pun habis terkikis

Dalam lembah kata
Aku menatapmu dalam gersang
Mengukir latar pada dinding-dinding bertebing
Sekali kali aku mendengus gusar
Menunggu tatapanmu menjemputku

Aku adalah sebatang ranting
Yang lama mengukir namamu di antara guguran daun cemara
Melukis dendam rindu dalam gema lembah sunyi
Mencari jejak janji yang pernah kau lempar dalam kesepian

Benarkah kau akan datang memungutku?
Sebentar, biarkan aku berbaring sejenak
Mengingatmu dalam luruh sendu suaramu
Agar ketika kau datang nanti
Aku telah menjadi tumbuhan rindu
Lalu menjawab semua tanya yang dulu pernah kau selipkan pada batang rantingku

Blitar, 17 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun