Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Ingin Kesederhanaan Denganmu

20 Agustus 2019   21:08 Diperbarui: 21 Agustus 2019   07:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepenggal kisah telah usai
Kau pergi semakin jauh
Bersembunyi di antara kerajaan langit
Semakin aku mengejarmu
Semakin hilang ditelan matahari
Air mata jatuh pasrah tak menentu
Aku ingin membawamu pulang
Mengantarkanmu pada sayup dawai

Meski, jelaga mataku tetap menyekap kebisuan
Namun gemuruh relung tetap gemparkan riak penolakan gelombang renjana.
Kini dalam barisan kata
Aku mulai menyusun ritme pada kelopak kelopak mawar untuk mengurai kisah yang baru

Wahai relung,
Aku tidak ingin melukaimu dengan bahasa puisiku
Aku benar-benar menyukaimu, pada hatimu yang paling kubenci berkali-kali

Pada purnama ini
Aku telah memilih
Pada pilihan yang mengajariku kebijakan
Aku telah bercermin
Pada syair yang menelan resah

Terimakasih atas semua kisahmu
Namun janjiku
Rindu itu tetap aku jelmakan menjadi lautan kasih sayang
Aku olah dalam kelapangan hati dan persediaan maaf untukmu
Aku hanya ingin kesederhanaan denganmu

Blitar, 20 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun