Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banyak Bicara atau Cerdas Berbicara?

12 Agustus 2019   10:35 Diperbarui: 12 Agustus 2019   10:46 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu hari saya mengikuti kegiatan perlombaan tingkat SD dan MI sekabupaten. Dalam kegiatan tersebut cukup banyak yang hadir, peserta lomba, guru-guru pendamping dan orang tua siswa. ]

Seperti pada umumnya sebuah kegiatan yang diadakan di negeri kita ini, sembari menunggu kegiatan di mulai pasti di lakukan dengan berbicara dengan temanya.

Saya sengaja berkeliling mendengarkan apa saja sebenarnya yang mereka bicarakan. Dari beberapa kerumunan guru dan orang tua, topik pembicaraan ternyata  tidak jauh berbeda, yaitu seputar kuliner, anak, harga bahan pokok, sosmed dan kabar berita terkini.

Memang tidak ada yang salah bila kita suka berbicara, namun sebaiknya kita bisa membuat pembicaraan kita itu bermanfaat bagi orang lain dan tidak menimbulkan kerugian atau bahkan sakit hati bagi yang mendengarkanya.  

Untuk itu, berikut akan saya ulas tentang berbicara, kita ini termasuk orang yang banyak bicara atau orang yang cerdas bicarakah?

Banyak bicara
Ciri-ciri orang yang banyak bicara
1. Berbicara tidak memperhatikan tempat.
Orang yang suka bicara, biasanya sulit untuk diam. Selalu ada dorongan kuat untuk selalu berbicara. Bahkan dalam kegiatan yang menuntut untuk menyimak suatu pembahasan, orang ini akan kesulitan untuk menghentikanya. Orang seperti ini bisa menganggu ketenangan orang lain, karena dianggap berisik. Misalnya saja, ketika sedang dalam kegiatan seminar, tausiah atau rapat.

2. Berbicara tanpa memahami siapa pendengarnya.
Nah, orang seperti ini biasanya bikin kesal orang lain. Karena tidak bisa melihat orang yang sedang diajak bicara sedang sibuk, lagi tidak mood atau sedang memikirnya sesuatu yang lebih penting.  Sementara lawan bicara merasa tidak enak untuk menyampaikannya.

Orang-orang seperti ini biasanya tidak pernah memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara. Inginnya selalu menguasai pembicaraan.

3. Isi pembicaraan selalu menilai kesalahan orang lain
Jika kita adalah orang-orang yang sibuk membicarakan kesalahan orang lain dan menganggap diri kita paling benar, maka sebenarnya kita telah menunjukkan kekurangan kita. 

Orang yang suka membicarakan orang lain, maka sebenarnya dia telah kehilangan cukup banyak waktu untuk introspeksi, menilai kekurangan diri sendiri.

4. Isi pembicaraan selalu berupa keluhan
Mungkin tanpa sadar kita sering berkeluh kesah kepada siapa saja tentang aktivitas rutinitas sehari-hari. Merasa lelah, kesal, suntuk atau bahkan marah dengan garis kehidupan yang dijalaninya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun