Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[EMPSK] Kaulah, Rembulan Berselendang Ungu itu, Ibu

16 Mei 2019   22:01 Diperbarui: 16 Mei 2019   22:06 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kala malam masih  berselimut kabut utuh, kau jerang air dalam tungku berjelaga asa dan beruap peluh, sekadar membasuh kaki-kaki baiti jannati dengan nafas yang tak pernah terjerat dosa.

Meski lelah bergelayut di pundak tuamu, namun senyum tulus tetap bertengger indah di sungging bibir pucat itu, membuyarkan harap yang belum bisa terlunasi hari ini.

Bila hasrat duniaku meluap, dengan sigap kau rengkuh, hingga aku tak lagi telanjang, karena baju tebal kesombongan dan keangkuhanku  segera kau tanggalkan.

Layaknya purnama, kau sinari setiap keluh curhatan masa  dengan petuah bijakmu. Kau sejukkan hati ini dengan redupmu. Karena kaulah perempuan terbaik di kerajaanku. Kaulah rembulan berselendang ungu itu, ibu.

Doamu selalu tak pernah  berjeda. Mengalir seperti nafasku.

Blitar, 16 Mei 2019

Sekeping doa untuk bunda tercinta, semoga senantiasa berada di sisi-Nya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun