Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Maafkan, Aku Pilih Telapak Kaki Ibuku

14 Mei 2019   06:56 Diperbarui: 14 Mei 2019   07:41 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau datang padaku dengan setangkai mawar putih, kau  alunkan rayuan hingga aku terlena dalam buaian halusinasi mimpi.


Tiada bosan kau taburkan janji dalam cawan dupa dan mantra-mantra stupa yang menggoda birahiku, hingga aku kehilangan sekeping hati.


Aku terkapar dalam ketidakberdayaanku, aku terhempas dalam jelaga kenistaan, aku mengerang pilu.


Sungguh, aku tak mungkin kembali menyanyikan melodimu di antara kebimbangan, aku tak sanggup menarikan kembali puji-puji dusta ini.


Berkali-kali kau datang lagi, kau tawarkan selaksa kenikmatan bunga-bunga kasturi, kau tawarkan tarian purnama pada keheningan malam.


Namun kali ini, ku pinta maafmu sayang, karena aku pilih telapak kaki surga ibuku untuk pulang.


Blitar, 14 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun