Mohon tunggu...
Djoel
Djoel Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekas mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasa Sayang dan Dukungan SBY untuk Calon Penggantinya

12 April 2014   03:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada tanggal 8 April 2014 kemarin, di tengah kegalauan para elit partai politik yang sedang bergumul tentang kemenangan Pemilu 2014, Pak SBY (Pak Beye) Sang Presiden menuliskan sebuah surat untuk Bangsa Indonesia... yang kemudian di-posting di media sosial, sebagai “Surat Cinta” dari Presiden untuk Rakyatnya, dan terutama untuk Penggantinya, karena ada beberapa pesan serta harapan dari Beliau yang sebenarnya ditujukan (secara khusus) untuk Sang Pewaris Tahta…


“… Perjalanan bangsa 10 tahun terakhir ini telah banyak menghasilkan kemajuan dan capaian, sekalipun saya akui masih ada pula tantangan dan permasalahan yang belum dapat kita selesaikan sepenuhnya. Tugas dan kewajiban pemimpin dan pemerintahan mendatang adalah menjaga dan melanjutkan semua yang sudah baik, dan memperbaiki hal-hal yang belum baik.

Marilah kita doakan presiden kita mendatang beserta pemerintahan yang dipimpinnya, serta wakil-wakil rakyat yang akan duduk di parlemen, dapat menjalankan amanah dan mandat rakyat sebaik-baiknya, demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Semoga pemimpin mendatang juga mencintai rakyatnya, dan dengan tulus dan penuh kesungguhan bekerja keras untuk memajukan kehidupannya… “

(Dikutip dari surat terbuka Presiden untuk Rakyat Indonesia perihal Pemilu 2014, 8 April 2014.)

Isi pesannya memang klise seperti biasa, tetapi dari penggalan kalimat demi kalimat, sangat memperjelas bahwa surat tersebut dialamatkan kepada seseorang yang diketahui oleh Pak Beye, hanya saja… tidak etis jika Beliau menuliskan nama orang yang dimaksud di dalam suratnya, dan jika disimak lebih dalam dengan hati yang tenang dan damai, siapapun dapat mengungkap pemimpin berikutnya yang dimaksud oleh Pak Beye.

Sebelum pembahasannya lebih jauh… tulisan ini harus dibaca dengan hati yang tenang dan damai. Dan bila perlu, sambil diiringi alunan musik jazz atau instrumental musik klasik.

Saya sengaja mengambil beberapa kalimat yang ditulis oleh Pak Beye, dengan tujuan mengungkap dukungan dan rasa sayang dari Pak Beye untuk calon penggantinya. Di bawah ini ada pembahasan dari 3 cuplikan kalimat Pak Beye di suratnya:

1.Tugas dan kewajiban pemimpin dan pemerintahan mendatang adalah menjaga dan melanjutkan semua yang sudah baik, dan memperbaiki hal-hal yang belum baik.Dari kalimat ini, Beliau (Pak Beye) mengharapkan sosok penggantinya adalah orang yang dapat melanjutkan kebaikan yang sudah ada, dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki keadaan… Mungkin seseorang yang sudah pernah menjabat dan berpengalaman menjadi pemimpin rakyat, seseorang yang sudah memiliki pengalaman menjadi walikota dan gubernur.

2.“…menjalankan amanah dan MANDAT RAKYAT sebaik-baiknya,” secara tersurat Beliau memang menuliskan “mandat rakyat”, dan ketika membacanya secara tersirat saya teringat dengan satu sosok ndeso dan kerempeng yang menerima mandat rakyat yang disampaikan salah satu wanita perkasa Indonesia, seorang Ibu yang tidak egois dan mau mendengar aspirasi rakyat.

Lalu Pak Beye menyambungnya dengan kata-kata, “…demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” dan setelah membaca kalimat tersebut, di dalam hati saya hanya bisa berkata, ciyeeeh…

3.“Semoga pemimpin mendatang juga mencintai rakyatnya, dan dengan tulus dan penuh kesungguhan bekerja keras untuk memajukan kehidupannya…,” siapakah sosok yang dimaksud “mencintai rakyat” di dalam kalimat ini?

Jawabannya tentu saja ada di kalimat berikutnya,

“dan dengan tulus dan penuh kesungguhan bekerja keras untuk memajukan kehidupannya…,” melalui kalimat ini Pak SBY secara tidak langsung juga berharap kepada sosok yang memiliki ketulusan untuk selalu mengunjungi rakyatnya dengan blesukan, yaitu seorang pemimpin yang mau dekat dengan rakyat sambil memperhatikan hal-hal yang dibutuhkan oleh mereka dengan kesungguhan bekerja keras.

Menurut saya pribadi, secara implisit kalimat-kalimat Pak Beye sangat menunjukkan rasa sayang dan dukungan untuk calon penggantinya.

---

Bebicara tentang “blesukan”, Pak Beye dan pemerintahannya yang sekarang dengan sengaja mempersiapkan KADO, sebuah hadiah istimewa untuk pemimpin penggantinya… yaitu “Air Force One Indonesia”. Sepertinya Pak Beye sangat mengenal calon pemimpin berikutnya, karena sejak beberapa tahun yang lalu pesawat kepresidenan sudah dipesan untuk nantinya digunakan oleh seorang pemimpin yang terkenal senang mengunjungi rakyat dan membutuhkan kemudahan untuk keliling Indonesia, blesukan dari sabang sampai merauke… Sebegitu besarkah harapan dan rasa sayang Pak Beye kepada penggantinya?

Atau mungkin, pesawat kepresidenan tersebut dijadikan sebuah “test” untuk para calon penggantinya… mungkin Pak Beye juga ingin melihat respon dari para penggantinya. Kurang lebih, saya juga dapat membayangkan respon dari para calon pengganti Pak Beye, seperti misalnya si A, dia pasti akan berkata,

“Terima kasih Pak Beye, saya sangat senang, karena jika saya menjadi presiden... saya tidak perlu lagi menggunakan pesawat jet pribadi untuk kunjungan luar negeri ke Maldives. ”

Lalu si B juga akan berkata, “Ya ampun, buat apa pesawat itu?! Saya lebih senang bertemu rakyat sambil menunggang kuda 3 milyar, sehingga saya nampak berwibawa di mata rakyat, dan gagah. Karena pemimpin yang menunggang kuda menggambarkan seorang diktator yang hebat Bung! Hitler contohnya!”

Dan akhirnya si C pun ikut menanggapi, “Pak Beye, kebutuhan rakyat yang mendasar masih banyak yang harus dipenuhi, seperti masalah kesehatan dan pendidikan, maaf, bukan saya tidak setuju dengan pesawat kepresidenan, tetapi uang 820 milyar rupiah adalah jumlah yang besar dan dapat digunakan lebih bijak untuk rakyat.”

Seandainya saya adalah Pak Beye yang mendengarkan respon dari para penggantinya, pasti saya akan terharu dengan kata-kata si C, dan semakin menaruh hati kepada si C..., siapakah si C… si Cinta kah?

Di luar dari bayangan saya di atas, Pak Beye adalah seorang abang bagi para calon penggantinya, pengalaman selama 10 tahun menjadi Presiden RI, akan membuka mata hati Beliau untuk mengenali siapa pengganti yang tepat untuk duduk di RI 1. Dan di saat Pak Beye menemukan sosok yang pas, tidak ada perkataan yang lebih baik dari seorang abang kepada adiknya laki-laki, “Yes Bro! I know You’re THE ONE!”

---

Sebagai penutup, saya akan mengutip pesan dari seorang sahabat:

“Mulut boleh tertutup rapat, senyuman boleh kaku, tetapi hati manusia siapa yang tahu sih...”

Jadi, tulisan ini hanyalah opini dan pendapat pribadi, tidak lebih dan tidak kurang, karena tidak ada manusia di muka bumi ini yang dapat mengetahui isi hati orang... Hanya Tuhan dan pribadi tersebut yang mengenal isi hatinya.

Selamat berakhir pekan... :D

[Djoel]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun