Mohon tunggu...
Oma Eni
Oma Eni Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ditantang Preman

22 November 2016   09:21 Diperbarui: 22 November 2016   09:33 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Preman preman bayaran itu jadi dendam kepada Lala ketika diperlakukan seperti patung di ultahnya Linda ,mereka mengadu ke bos preman yaitu bang Gembrot mendengar pengaduan anak buahnya.Lalu mereka mengatur siasat dan keesokan harinya yaitu hari Senin salah seorang preman menunggu Lala pulang dari sekolahnya yaitu SMA Pelangi dan di kuntit .Sebenernya Lala juga merasa ada yg menguntitnya tapi nggak kepikiran bahwa itu adalah gerombolan preman yang diantaranya pernah dikerjain Lala ketika kemarin malam di ultahnya Linda .

Tapi Lala yang seperti biasanya nganterin si Oyok nurunin di tepi jalan langsung pulang sekarang Lala mampir ke rumah Oyok dengan alasan haus minta minum .Ketika sampai dirumah Oyok mereka langsung masuk rumah dan duduk diruang tamu Lala memperhatikan ke jalan menunggu motor orang yang tidak dikenalnya lewat .Dan tak lama lewatlah preman tersebut dengan tingkah celingukan karena kehilangan jejak ,sebab motor Lala masuk garasi dan ditutup garasinya .Sepertinya si preman kebingungan dan melaju sampai tidak kelihatan bayangannya .

Hari ini Lala bebas dari kuntitan orang itu dan langsung pulang ke rumah ,sampai dirumah seperti biasanya lala mengucapkan salam. Dan siang ini bu Retno ada diruang keluarga bersama bu Ustadzah May setelah salim Lala izin naik keatas ke kamarnya tak lama kemudian bergabung dengan bu Retno dan bu Ustadzah .

" Bude keknya tadi aku pulang sekolah di kuntit orang deh , jadi aku mampir di rumah Oyok dan udah shalat duhur dan udah makan juga ,hehe " kata Lala manja nglendotin budenya.

" Pantesan pulangnya telat nduk ,kirain ada kegiatan di sekolah ,eh apaan sih pegang pegang nenen ..... malu tau sama bu ustadzah " bu Retno menepis tangan Lala yang usil Lala tergelak dan setelah mencium pipinya bu Retno Lala izin mau ke kamarnya bu Ustadz hanya tersenyum.

" Itu tuh bu ustadz yang bikin aku selalu kangen dan membuat hatiku bahagia bila dekat dengan Lala dan sangat terhibur setelah Lulu dan Lili jauh dariku " bu Retno curhat ke bu May

" Ibu sangat beruntung punya 3 orang putri solehah semuanya , perhatian sekali mereka tentang keadaan ibu dan bapak " bu May menimpalinya.

********

Si preman penguntit itu ditekan bosnya ,bang Gembrot harus tau dimana tempat tinggalnya Lala setelah seminggu si preman baru tau rumahnya Lala. Dengan bantuan satpam di sekolah dengan alasan dia menemukan dompet Lala yang ada fotonya Lala ,jadi si satpam percaya saja karena anak2 sudah pulang si preman mau nganterin ke rumahnya Lala.Memang si preman gigih dalam mencari alamat rumah Lala dengan segala cara dan Satpam percaya saja makanya ke kantor ke bu Maya wali kelasnya Lala minta alamat rumah Lala.

Pada hari jum'at Lala pulang lebih cepat seperti biasanya tapi ada perasaan nggak enak dihatinya dan ketika lewat di depan gudang sekumpulan orang orang serem sudah menghadangnya Lala terpaksa menghentikan mogenya dan tetep duduk dimogenya .

Bang Gembrot menghampirinya " Hei elu ya yang membuat anak buah gw menderita dibikin robot sampai pagi "dengan nada penuh kemarahan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun