Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sepotong: Cermin Retak ~part 2

6 Februari 2017   10:48 Diperbarui: 6 Februari 2017   11:17 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Karina itu cinta pertamaku. Duluuu ... kami hampir tak bisa dipisahkan satu sama lain," suara Abram terdengar mengambang.

"Saat reuni, aku baru tahu bila Karina sudah menjanda. Lebih dari tiga tahun. Kawan kawan sibuk 'menjodohkan' kami kembali. Mereka ... mereka tak mau mendengar protesku."

"Lalu?"

"Karina pernah curhat padaku. Curhat tentang beratnya hidup yang harus dia hadapi. Sendirian. Predikat janda yang disandangnya, membuatnya tak leluasa mencari nafkah."

Tak ada reaksi berlebihan dari Amel. Ia masih memandangi Abram, yang tengah berusaha keras untuk meneruskan kisahnya.

"Aku ... Aku pernah tergoda untuk menjadikannya ... istri. Ia sehat, anak semata wayangnya cakep, berkulit bersih seperti ibunya.

Abram menghentikan ceritanya saat melihat air mata mengalir di pipi istrinya.

"Teruskan, Kamas. Aku menunggu ...," serak Amel. 

Ia berusaha menahan isaknya.

"Maafkan aku, Yaang. Aku .. Aku ...," Abram kehilangan kata-kata.

Amel menggeleng-gelengkan kepalanya. Berusaha mengusir kemarahan yang hampir diletupkannya di hadapan Abram. Sudah lama ia menunggu suaminya membicarakan persoalan ini. Menunggu penjelasan duduk perkara sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun