Guru, sering disebut sebagai pendidik, adalah individu yang memberikan pengetahuan kepada siswa. Ia dapat meningkatkan wibawanya sebagai akibat dari tanggung jawabnya, dan masyarakat sangat membutuhkan guru, oleh karena itu, guru harus mampu menjaga kepercayaan publik, sehingga memposisikannya sebagai otoritas yang seharusnya berhadapan dengan murid-muridnya. Â
Dalam hal pendidikan atau dalam lingkup proses pembelajaran, guru adalah seseorang yang dijadikan tolak ukur.Â
Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam mencapai sesuatu, karena seorang pendidik harus memiliki kompetensi profesional agar suatu proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan sukses atau lancar. Dengan lancar siswa akan dapat mencapai atau memperoleh apa yang diinginkannya, seperti keberhasilan memperoleh ilmu yang bermanfaat, menjadi lebih cerdas, aktif, dan sebagainya.Â
Dalam hal guru profesional, salah satunya adalah pendidik yang harus profesional agar dapat mengemban peran sebagai guru sosial dalam ranah pendidikan. Fungsi sosial ini juga tercakup dalam kompetensi sosial. Kemampuan seorang guru untuk beroperasi sebagai anggota kelompok sosial disebut sebagai kompetensi sosial.Â
Akibatnya, guru harus cerdik dalam mengikatkan tugas pada hubungan sosial antara siswa dan guru. Untuk memajukan proses pembelajaran, seorang pendidik atau guru dalam pendidikan di lembaga sosial memiliki fungsi vital, karena pendidik di bidang ini harus selalu memiliki hubungan antara pendidik, dewan sekolah dan para pemimpin dan staf.
Guru atau pendidik tidak hanya berperan dalam pekerjaan sosial di masyarakat, tetapi sekolah seharusnya bersosialisasi dengan siswa dan siswa untuk menoleransi perbedaan sosial. Sekolah institusional seharusnya, dengan Â
status sosialnya sebagai siswa atau sebagai siswa dalam masyarakat, untuk menghapus perbedaan kelas sosial.
Guru dan pendidik harus memiliki kompetensi sosial yang unggul, yang meliputi kemampuan Guru dan pendidik harus memiliki kompetensi sosial yang unggul, yang meliputi kemampuan berkomunikasi dengan hormat dan bergaul dengan orang lain. Ketika memasuki wilayah pendidikan atau lembaga pendidikan, guru atau pendidik diharapkan menjaga tutur kata atau memiliki etika komunikasi.
Ketika memasuki wilayah pendidikan atau lembaga pendidikan, guru atau pendidik diharapkan menjaga tutur kata atau memiliki etika komunikasi. Ketika guru atau pendidik telah melakukan atau berusaha berkomunikasi dengan sopan, kontak antar anggota lembaga pendidikan yang lebih luas akan mengalir dengan lancar, sehingga proses pembelajaran lebih mudah diselesaikan. Sangat penting untuk berhati-hati saat berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, terutama dalam hal ekspresi wajah, seperti ekspresi wajah, pendapat, dan sikap, sehingga orang atau orang yang diminta untuk terlibat merasa nyaman.
Pengajar agama islam adalah sosok dan makhluk yang bertugas membina dan memimpin masyarakat menuju norma-norma yang berlaku. Pengajar agama islam harus memiliki kompetensi sosial agar dapat berhubungan dengan masyarakat dan mengatur proses belajar mengajar yang efisien, karena dengan memiliki keterampilan sosial ini memungkinkan mereka untuk melakukannya. Interaksi sekolah-masyarakat secara alami akan lancar sehingga jika ada kebutuhan untuk menangani masalah siswa dengan orang tua atau masyarakat, tidak sulit untuk diselesaikan.Â
Pluralisme merupakan dasar fitrah dalam Islam, dan pluralisme akibatnya tidak berpotensi dan berupaya menimbulkan konflik Namun, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan keseimbangan (equilibrium). Akibatnya, Islam mengatakan bahwa pengakuan komponen yang secara inheren beragam adalah kebutuhan untuk mencapai harmoni.
Sentuhan sosial yang menunjukkan nilai ekonomi bagi masyarakat , yang menunjukkan bahwa seorang profesional harus mendasarkan kinerjanya pada nilai-nilai kemanusiaan dan pengetahuan mereka tentang implikasi lingkungan dari dampak pekerjaan.Â
Kesadaran social menurut Slamet PH (2006): (a) mengenali dan menerima perbedaan (menghormati), serta kemampuan untuk menangani perselisihan dan perbedaan (b) menjaga hubungan kerja yang positif dengan rekan kerja, administrator sekolah dan wakil kepala sekolah, serta pihak lainnya (c) Buat tim kerja.Â