Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menguak Akar LGBT dari Sudut Pandang Hipnoterapis

7 Januari 2020   17:50 Diperbarui: 7 Januari 2020   20:11 18757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Instagram melalui BBC Indonesia)

"Saya rasanya kurang sependapat dengan apa yang disampaikan psikolog itu. Masa yang begini dianggap lumrah," ujarnya dengan mimik serius.

Sebagai kakak ipar, dia merasa khawatir jika adik iparnya ini akhirnya keterusan dan benar-benar menjalani kehidupan sebagai gay.

Singkatnya, sahabat saya ini akhirnya berhasil membujuk adik iparnya untuk menjalani sesi hipnoterapi.

Namun, di sesi perjumpaan pertama, saya tidak langsung melakukan hipnoterapi, melainkan hanya berdiskusi dan memberikan penjelasan lengkap soal hipnoterapi. Kenapa?

Karena dia datang karena permintaan kakak iparnya. Sehingga perlu edukasi yang detail hingga akhirnya keputusan menjalani hipnoterapi itu datang dari dirinya sendiri.

Penjelasan yang saya berikan, akhirnya dapat diterima dengan baik. Sepekan kemudian, klien ini akhirnya bersedia menjalani sesi hipnoterapi, tanpa kakak iparnya, bahkan tidak diketahui kakak iparnya. Ia ingin, kakak iparnya tidak mengetahui proses hipnoterapi itu.

Begitu duduk di kursi terapi, ternyata klien langsung abreaksi. Pertahanannya bobol, diiringi rembesan air mata yang meleleh dari kedua pelupuk matanya. "Perempuan itu tidak ada gunanya... bisanya hanya merusak perasaan, bikin sakit hati," ujarnya.

Melihat kondisi klien yang sudah hipnosis seperti ini, saya pun tinggal membimbing klien untuk masuk semakin dalam ke pikiran bawah sadar yang efektif untuk melakukan terapi. Uji kedalaman berhasil, proses hipnoanalisis pun berlanjut.

Klien langsung terlempar pada kejadian selepas lulus dari salah satu SMA favorit di Samarinda. Klien mengalami kembali kejadian itu.

Ketika itu, klien dan pacarnya, seorang perempuan, sudah berjanji akan melanjutkan kuliah terlebih dahulu, baru kemudian menikah.

Namun ternyata, satu bulan kemudian, sang pacar menikah dengan pria lain karena dijodohkan orang tuanya. Sang pacar hijrah ke Balikpapan, menikah dengan salah satu aparat yang berdinas di Balikpapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun