Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

3 Tips Tubuh Sehat dan Nyaman di Awal Ramadan

7 Mei 2019   13:38 Diperbarui: 8 Mei 2019   03:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara dengan diri sendiri adalah salah satu metode yang sangat ampuh agar tubuh segera menyesuaikan diri. Sebetulnya, Islam sudah memiliki instrumen ini secara lengkap. Apa itu? Bacaan niat. Ya, bacaan niat puasa Ramadan sejatinya merupakan metode untuk menyampaikan kepada diri sendiri bahwa tubuh harus bersiap puasa seharian penuh.

Jadi, niat itu tidak hanya sebatas ikrar atau janji diri sendiri dengan Allah. Lebih dari itu, bacaan niat secara tidak langsung merupakan upaya memberikan informasi kepada diri sendiri bahwa diri Anda memang sudah siap menjalani puasa sehari penuh.

Bagaimana jika sudah membaca niat namun ternyata masih kurang nyaman. Nah, boleh jadi niat itu belum diterima oleh seluruh bagian tubuh. Di sinilah perlu negosiasi atau membujuk seluruh bagian diri agar bersedia menjalani puasa Ramadan. Di kelas Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy (SECH) Adi W Gunawan Intitute of Mind Technology, kami menyebut bagian diri ini sebagai ego personality (EP).

Jika ada bagian diri yang menolak berpuasa, maka bagian diri inilah yang harus diajak berbicara dengan tulus dan lembut. Berbicara dengan bagian diri ini sejatinya merupakan bicara dengan pikiran bawah sadar. Menyampaikan ide atau gagasan pada pikiran bawah sadar sama halnya sedang memberikan pemahaman pada anak-anak. Harus dibujuk dengan baik. Hindari menggunakan ancaman atau kekerasan.

Sampaikan pada bagian diri yang menolak berpuasa, bahwa puasa itu banyak sekali manfaatnya. Misalnya, ini kesempatan detoksifikasi, menetralisir tubuh agar kembali lebih sehat. Bahkan dengan puasa maka tubuh akan lebih ideal. Setelah itu, ajaklah bagian diri yang menolak berpuasa ini untuk membayangkan semua keuntungan itu.

Jika sudah merasa nyaman dan disetujui, maka dengan sendirinya puasa Ramadan akan bisa dilalui dengan mudah dan lancar. Sebab, semua bagian diri akhirnya setuju dan sepakat atas niat berpuasa yang sudah disampaikan.

3. Beri Pujian

Jika tubuh ternyata sudah berhasil menjalani puasa Ramadan sehari penuh dengan nyaman, jangan lupa berikan pujian. "Wah alhamdulillah. Kamu hebat, ternyata bisa berpuasa dengan lancar dan tubuh tetap nyaman." Ucapan ini tentu akan membuat bagian diri yang awalnya menolak puasa, akhirnya merasa bahagia dan senang. Hal itu akan membuat bagian diri ini akan terus mendukung sepenuhnya aktivitas puasa Ramadan penuh selama satu bulan.

Selain memberikan pujian, juga bisa diberikan hadiah. Bisa ditawarkan ke bagian tubuh menjelang berbuka puasa. "Sebagai hadiah, kamu mau berbuka puasa dengan apa? Tapi ingat, tetap perhatikan kondisi tubuh. Tetap pilih makanan sehat dan tidak berlebihan."  Tentu bagian diri tersebut akan merasa girang dan akan memilih menu kegemaran yang luar biasa.

Perasaan bahagia itu tentu akan terasa ke seluruh tubuh, dan puasa akan berubah menjadi aktivitas yang asyik dan menyenangkan. Itu terjadi karena semua bagian tubuh telah menerima dan setuju atas niat yang diucapkan tadi.

Bagaimana menurut Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun