Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Suka Menghina Orang Lain? Ini Dampaknya

8 Juni 2017   06:04 Diperbarui: 8 Juni 2017   14:40 12472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Alternatemoticon.

Terkadang, ada saja seseorang yang merasa bangga dengan apa yang dimiliki saat ini, lantas melakukan penghinaan terhadap orang lain. Bangga berlebihan atau bisa dikatakan sombong, merupakan salah satu sifat yang secara tidak disengaja bisa muncul. Sebab, di setiap diri manusia, sifat ini akan selalu ada. Bergantung pada diri sendiri, mampu atau tidak mengendalikan perasaan tersebut.

Namun, tahukah Anda, menghina atau meremehkan orang lain merupakan salah satu sifat yang membuat energi diri sendiri bocor. Kebocoran energi akibat menghina orang lain, akan berdampak menyebabkan efek negatifnya kembali kepada mereka yang melakukan penghinaan tersebut.

Ibarat mobil yang sedang melaju kencang, maka menghina orang lain itu sama saja sedang menusukkan paku pada ban mobil tersebut. Bisa dilihat, dampaknya mobil itu akan terhambat hingga akhirnya terhenti ketika ban benar-benar bocor. Kalau sudah begini, mobil tak bisa melaju, otomatis mobil lain dengan mudah akan menyalip karena tidak ada perlawanan.

Itulah jawaban, kenapa orang yang melakukan penghinaan, pada akhirnya bisa disalip oleh orang yang sebelumnya dihina. Anda pernah dihina atau diremehkan orang lain? Lantas, apa yang terjadi pada orang yang menghina Anda? Apakah hidupnya lebih baik atau kini Anda sudah bisa melaluinya?

Dari penelitian seorang guru besar David R. Hawkins melalui disertasinya berjudul Qualitative and Quantitative Analysis and Calibration of The Level of Human Consciousness disebutkan, menghina atau merendahkan orang lain, level energinya rendah yakni 10 pangkat 175 lux (satuan energi cahaya).

Lantas bagaimana dengan respons orang yang dihina. Jika setelah dihina yang muncul adalah perasaan malu, maka energinya akan sangat rendah yakni 10 pangkat 20 lux. Sementara jika yang muncul perasaan bersalah, energinya 10 pangkat 30, atau perasaan putus asa energinya 10 pangkat 50 lux.

Maka, jika dihina atau direndahkan, hindari perasaan malu, putus asa atau rasa bersalah. Sebab ini akan menjadikan diri sendiri semakin drop, dan si penghina tentu energinya masih lebih besar dan merasa menang. Untuk bisa mengalahkan si penghina, maka tumbuh perasaan yakin akan kemampuan sendiri, energinya akan langsung naik menjadi 10 pangkat 250 lux.

Jika Anda memiliki perasaan optimisme, maka energinya semakin tinggi lagi 10 pangkat 310, atau memaafkan dengan energi 10 pangkat 350. Bahkan ketika Anda tetap tenang dan hening bahkan santai dan bersuka cita, energinya langsung melonjak 10 pangkat 540.

Inilah kenapa, mereka yang terhina kemudian menjadi hinaan itu sebagai motivasi, energi yang didapatkan justru akan semakin besar dan jauh lebih besar. Dengan demikian, energi itu akan semakin mudah untuk menarik semua impian Anda.

Saya masih ingat, dahulu ketika masih duduk di bangka SLTA, salah seorang kerabat saya coba mematahkan semangat saya. "Ngapain sih jadi wartawan, ngga jelas masa depannya," ujar kerabat itu meremehkan. Hal itu justru menumbuhkan motivasi saya, dan nyatanya, sudah lebih 17 tahun saya menyandang predikat menjadi wartawan sampai saat ini.

Sementara kerabat saya yang meremehkan itu, karirnya sepertinya juga mentok, di situ-situ saja. Jadi, hindari menghina, merendahkan atau meremehkan orang lain. Sikapi saja semua dengan damai dan sukacita, maka energi yang besar akan Anda nikmati untuk mempercepat menarik semua impian Anda.

Persoalan energi yang saya tulis di atas jelas penjelasan ilmiah, meski dalam ajaran agama pun, tidak dibenarkan untuk menghina orang lain.

Bagaimana menurut Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun