Apa yang disampaikan di atas, adalah upaya sadar untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas. Namun jangan lupa, semua upaya itu tentu harus mendapat persetujuan Yang Maha Kuasa. Itulah pentingnya mengirim ‘proposal’ kepada Sang Maha Pemberi Hidup. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah dengan menulis impian. Menulis impian jangka pendek satu tahunan dan jangka panjang di atas lima tahunan, adalah salah satu upaya mengirim proposal kepada Sang Maha Kuasa.
Agar proposal itu disetujui, ya harus diikuti upaya yang sudah disebutkan di atas, meningkatkan kemampuan, wawasan, dan terus belajar dan belajar. Jangankan kepada Sang Khalik, mengirim proposal kepada perusahaan pun harus dilampirkan seberapa kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Jika tidak, bagaimana mungkin proposal bisnis yang diajukan bisa disetujui?
Maka dari itu, tunggu apa lagi? Yuk, tulis proposal sekarang juga. Ambil kertas putih polos, kemudian tuliskan dengan tangan. Proses penulisan dengan tangan ini agar semua bagian tubuh meresponse apa yang sedang dituliskan dan masuk ke pikiran bawah sadar. Sehingga semua bagian diri ikut mendukung impian yang dituliskan.
Lembaran 2016 akan berakhir dalam hitungan bulan. Tidak ada salahnya mulai melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah terjadi sepanjang tahun ini. Hasil evaluasi itu akan menjadi bahan kajian untuk menyusun proposal impian 2017 mendatang.
Mari menyusun impian, semoga masa depan bisa diraih dengan mudah dan nyaman. Demikianlah kenyataannya. (*)