Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Santet dan Ilmu Hitam Gagal dengan Cara Ini

18 Mei 2016   18:35 Diperbarui: 18 Mei 2016   18:40 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mau pilih mana? Memelihara sifat iri dengki, dendam, sakit hati, kecewa, atau mengikhlaskan semua emosi negatif itu untuk kemudian beralih ke emosi positif. Jika beralih ke energi positif, seketika kita mulai menarik kebahagiaan dengan mensyukuri apa yang sudah terjadi dan mengambil hikmah darinya.

Ilustrasi lain adalah magnet impian. Bayangkan diri kita adalah sebuah sumber energi. Entah itu baterai atau aki. Lantas dari tubuh kita ada kabel yang terhubung pada sebuah magnet. Magnet ini berfungsi untuk menarik semua impian atau keinginan yang akan dicapai. Makin kuat daya tarik magnet, maka makin mudah menarik impian dan keinginan. Itu berarti,energi dari tubuh kita harus diperbesar agar tarikan magnet juga bisa maksimal.

Lalu bagaimana jika di tengah-tengah kabel yang menghubungkan tubuh kita dengan magnet, terdapat lampu yang menyala. Apakah daya tarik magnet lebih besar? Jawabannya, tentu lebih kecil bukan? Karena lampu yang menyala ikut menyerap energi, sehingga daya tarik magnet berkurang. Lampu yang berfungsi sebagai maling energi itulah yang digambarkan sebagai energi negatif.  

Karena itu, yang menjadi perhatian penting adalah bagaimana memadamkan lampu-lampu atau maling energi itu. Kalau maling energi sudah dipadamkan, maka yakinlah daya tarik magnet akan kembali normal bahkan akan semakin besar untuk menarik semua impian yang diharapkan. (*)

Baca artikel menarik lainnya di www.endrosefendi.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun