Mau pilih mana? Memelihara sifat iri dengki, dendam, sakit hati, kecewa, atau mengikhlaskan semua emosi negatif itu untuk kemudian beralih ke emosi positif. Jika beralih ke energi positif, seketika kita mulai menarik kebahagiaan dengan mensyukuri apa yang sudah terjadi dan mengambil hikmah darinya.
Ilustrasi lain adalah magnet impian. Bayangkan diri kita adalah sebuah sumber energi. Entah itu baterai atau aki. Lantas dari tubuh kita ada kabel yang terhubung pada sebuah magnet. Magnet ini berfungsi untuk menarik semua impian atau keinginan yang akan dicapai. Makin kuat daya tarik magnet, maka makin mudah menarik impian dan keinginan. Itu berarti,energi dari tubuh kita harus diperbesar agar tarikan magnet juga bisa maksimal.
Lalu bagaimana jika di tengah-tengah kabel yang menghubungkan tubuh kita dengan magnet, terdapat lampu yang menyala. Apakah daya tarik magnet lebih besar? Jawabannya, tentu lebih kecil bukan? Karena lampu yang menyala ikut menyerap energi, sehingga daya tarik magnet berkurang. Lampu yang berfungsi sebagai maling energi itulah yang digambarkan sebagai energi negatif. Â
Karena itu, yang menjadi perhatian penting adalah bagaimana memadamkan lampu-lampu atau maling energi itu. Kalau maling energi sudah dipadamkan, maka yakinlah daya tarik magnet akan kembali normal bahkan akan semakin besar untuk menarik semua impian yang diharapkan. (*)
Baca artikel menarik lainnya di www.endrosefendi.comÂ