Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Syiah: Ajaran di Luar Islam

25 Agustus 2021   12:32 Diperbarui: 25 Agustus 2021   12:54 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Sejarah akan perabadan Islam sangatlah panjang. Dimulai dari masa Rasulullah hingga masa khilafah, cahaya Islam tersebar seantero bumi. Namun, di samping itu juga, banyak penyimpangan-penyimpangan yang lahir, tepatnya setelah khalifar Umar bin Khattab wafat. Di mana sejak saat itu, musuh-musuh Islam menampikan wajahnya dengan topeng-topeng kemunafikan, seperti khawarij, mu'tazilah, dan syiah.

            Dalam kuliah daring pekan ke 14, SPI Jakarta membahas bagaimana sejarah dan doktin syiah. Kuliah ini bertepatan dengan hari Rabu (28/7). Bila dilihat dari sejarah, syiah adalah salah satu aliran sesat yang muncul pasca wafatnya Husein bin Ali yang terbunuh di Karbala akibat serbuan tentara Yazid bin Muawiyah. Maka, bagi kaum syiah, Karbala adalah tanah suci sebagaimana Makkah dan Madinah.

            "Ajaran ini sangat bertolak belakang dengan ahlu sunnah wal jamaah. Golongan ahlu sunnah, mereka adalah orang-orang yang mengikuti apa yang Rasulullah ajarkan dan juga para sahabat-sahabat kerjakan. Namun, bagi syiah berbeda. Mereka hanya mengkhususkan kepada ahlu bait Rasul saja, sedangkan para sahabat, mereka laknat," tutur Ahmad Rofiqi.

            Syiah adalah ajaran di luar Islam, di mana mereka memiliki keyakinan yang berbeda pada konteks rukun iman. Konsep rukun iman dalam syiah adalah tauhid, keadilan, nubuwah, imamah, dan maad. Di mana ini sangat berbeda dengan rukun iman dalam islam. Dari sini dapat dipahami bahwa syiah adalah bukan ajaran Islam atau ajaran di luar Islam.

            "Syiah sendiri masih terpecah menjadi beberapa golongan, di antaranya tasyayyu, syiah, rafidhah, ghulat, ghulaatul ghulat. Dari sekian fraksi, ghulaatul ghulat adalah firqoh yang paling kejam, di mana mereka sangat membeci para sahabat, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan lain sebagainya," ucap Rofiqi saat mengisi sesi perkuliah daring.

            

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun