Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Uang Kertas Vs Emas

14 Juni 2021   13:07 Diperbarui: 14 Juni 2021   13:10 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila berbicara tentang harta, pikiran kita akan tertuju kepada banyaknya uang atau aset yang dimiliki oleh seseorang. Nah, sering kali orang yang memiliki uang yang banyak, ia disebut sebagai "orang kaya". Padahal, tidak semua uang itu aman dan nyaman untuk ditabung. Karena ada beberapa uang yang itu nilainya turun di masa-masa mendatang.

Saat ini, kita mengenal bahwa uang itu ada dua jenis. Pertama, uang kertas. Alat tukar ini terbuat dari kertas pilihan yang disediakan oleh pemerintah atau negara. Jadi, walau terbuat dari kertas, tidak serta merta semua berhak untuk mencetaknya.

Uang yang terbuat dari kertas, memiliki resiko yang akan diterima oleh penyimpannya. Sebagai ilustrasi seperti ini: dulu, saat saya SD, harga sepiring nasi rames dan gorengan, itu dihargai dengan nilai 500 rupiah. Kira-kira itu di tahun 2003-2004. Nah, saat ini, apakah harga sepiring nasi rames masih sama dengan harga di tahun 2004-2005?

Rasanya tidak. Semurah-murahnya harga nasi rames saat ini, kira-kira di harga 8.000 rupiah. Jadi, di sana ada perbedaan harga yang jauh antara tahun sebelumnya. Inilah yang dinamakan inflasi, di mana harga barang akan cenderung naik dibandingkan dengan harga uang.

Tetapi, bila kita menggunakan uang emas, ini akan berbeda. Namun, tidak banyak negara yang menggunakan emas sebagai alat tukar. Hal ini dikarenakan terbatas logam mulia tersebut, sehingga dirasa agak sult untuk beredar di tengah-tengah masyarakat.

Di zaman Rasulullah, harga 1 ekor domba setara dengan 1 dinar. Bila dikonversi, 1 dinar setara dengan 4,25 gram emas. Atau setara dengan 4.7 juta. Dan harga domba pun saat ini sama, tidak jauh berbeda dengan harga yang dulu ada di zaman Rasul. Dan ini yang dinamakan dengan "tahan inflasi". 

Di sini kita bisa tahu bahwa emas bisa menjadi opsi untuk instrumen menabung. Di mana keadaan emas bisa tahan terhadap inflasi. Maka, sudah saatnya kita mulai menabung emas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun