Mohon tunggu...
Endra Wahyoudee
Endra Wahyoudee Mohon Tunggu... Guru - Guru

Masih ingin terus belajar, karena belajar dapat menemukan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Wake Me Up When Spetember Ends

30 September 2022   14:03 Diperbarui: 30 September 2022   14:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Wake Me Up When September Ends

Assalamualaikum Teman-teman Kompasianer

Masih ingatkah, Pada tahun 2004 silam, Grup musik asal Calofornia Utara Amerika Serikat Green Day pernah merilis album rekaman mereka kedelapan yang bertajuk American Idiot. Konsep dari album tersebut adalah sebuah anti pahlawan kelas menengah ke bawah, yang  mengungkapkan perbedaan pendapat dari generasi pada masa itu yang kecewa dengan periode peristiwa yang penuh gejolak seperti tragedi 9 September dan Perang Irak.

Di antara daftar lagu dalam album tersebut, ada lagu sedih yang berjudul "Wake Me Up When September Ends" yang ditulis oleh sang vokalis Billie Joe Armstrong sebagai lagu untuk memperingati ayahnya yang sudah meninggal. Vokalis Billie Joe Armstrong menulis lirik lagu ini setelah kematian sang ayah pada 10 September 1982. Pada saat pemakaman, Armstrong menangis, kemudian pulang, dan mengunci dirinya di kamar. Saat ibunya datang ke rumahnya tersebut, lalu mengetuk pintu kamarnya, Armstrong hanya berkata "Bangunkan aku ketika bulan September berakhir", dan kalimat tersebut pun dijadikan judul lagu oleh Armstrong.

Lantas, bagaimana dengan saat ini, dikehidupan kita?, dibulan September ini yang sudah mau berakhir?

Teman-teman Kompasianer

Pasti kita semua pernah merasakan yang namanya kesedihan. Baik itu ditinggal orang tua, saudara, maupun kerabat. Banyak dari kita yang mengalami keadaan yang sama seperti Billie Joe Armstrong, terpuruk, tak tentu arah, bahkan ada yang mungkin mencoba untuk mengakhiri hidup.

Namun, dengan kesedihan itu, janganlah kita menjadi lupa akan segalanya, kita harus terus melanjtukan hidup, masih ada orang-orang disekeliling kita yang masih perduli dengan kita, yang masih menyayangi kita, yang memberikan kita harapan dan kekuatan untuk terus melanjutkan perjalanan. Karena sejatinya hidup itu adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang akan membawa kita menuju tujuan kita yang sebenarnya. Menuju kampung akhirat.

Jangan pernah melupakan siapa yang telah menciptakan kita, siapa yang telah memberikan kita kehidupan kita. Dialah Sang Pencipta. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Kesedihan merupakan sebagian hal kecil yang diberikan olehNya, bahkan merupakan ujian buat kita, agar kita senantiasa mengingatNya, senantiasa berada di jalurNya, senantiasa memberikan kita tujuan untuk apa kita diciptakan.

Ada pepatah arab mengatakan "La Tahzan..Innallaha ma'ana", janganlah engkau bersedih...sesungguhnya Allah bersama kita. Kalimat ini bertujuan untuk menghibur dan mengingatkan hamba-Nya bahwa Allah tidak pernah membiarkan seorang hamba-Nya berada di dalam kesedihan dan kepedihan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun