Mohon tunggu...
Ending Nurdea Saputri
Ending Nurdea Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi / 20107030022

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Salah Menjadi Sok Kuat?

11 Juni 2021   15:10 Diperbarui: 11 Juni 2021   15:30 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sok kuat bisa menjadi salah di sini, menurutku pribadi ialah dimana kita yang kenyataannya memiliki sifat yang lemah atau mudah rapuh lalu berusaha ingin seperti orang lain, terlihat kuat agar orang-orang menyanjung dirinya, berusaha terbebas dari tekanan, dan merasa bahwa dirinya baik-baik saja padahal sesuatu yang menimpanya begitu memukul dirinya. Jika kita lihat, bukankah sok kuat di sini salah. 

Mengapa salah? Karena ada kalanya orang lain juga harus mengetahui kelemahan kita, bukan bertujuan untuk dihina melainkan berbagi rasa bahwa kita semua sama. 

Dalam hal ini pula bukan malah menguntungkan melainkan sebaliknya. Kita hanya akan mempertegas kelemahan kita di hadapan orang lain. Karena menjadi sok kuat bukanlah hal yang mudah dan lagi itu juga hanya bayangan lain dari diri kita. Sehingga dapat hilang dalam waktu yang sekejap jika kita tidak bisa mengontrolnya dengan baik.

Akan lebih baik jika kita berpikir terlebih dahulu apakah perasaan kita akan menjadi lebih damai saat kita berusaha sok kuat. Dengan menjadi sesuatu yang baru, dimana kita belum terbiasa atau belum bisa beradaptasi dengan baik dengannya. Ada saatnya kita harus menerima keadaan terpuruk kita dan ada kalanya kita harus bersikap sok kuat. Yang jelas kita harus melihat timing yang tepat untuk menunjukkan sesuatu yang berbeda.

Bersikap sok kuat boleh kita gunakan sebagai penyemangat hidup kita atau untuk suatu hal yang lebih menuju kepada kemaslahatan. Bukan untuk disanjung atau dirasa paling hebat oleh orang lain. 

Jadilah sok kuat, dimana saat dirimu benar-benar membutuhkannya. Dimana saat kamu gagal, entah dalam persoalan apapun itu. Percaya diri bahwa akan ada jalan keluar dari setiap masalah yang datang. 

Pada dasarnya manusia juga tidak bisa jauh dari yang Namanya sebuah masalah, cobaan, ujian, dan lain sebagainya. Di saat seperti itulah, waktu yang tepat bagi kita untuk menjadi kuat, untuk lebih optimis dan terus memperbaiki diri sendiri.

Percaya akan janji Allah, bahwa Allah tidak akan memberikan hambanya sesuatu masalah melebihi batas kemampuannya. Serta Allah telah memberikan kesulitan yang dimana dalam hal tersebut pasti akan ada kemudahan, seperti yang telah dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur'an.

Bagaimanapun juga menjadi kuat dalam hal yang bersangkutan dengan kehidupan, baik material, fisik, maupun agama kita harus bisa menyikapinya dengan baik. 

Dalam agama Islam sudah diajarkan kepada kita untuk bisa melihat ke atas dalam hal agama dan melihat ke bawah dalam hal material. Semua manusia punya keluh kesahnya masing-masing. Tidak ada yang berduka sendirian dan tidak ada yang bersuka cita sendirian. Semua terbagi rata bagi manusia, mungkin dengan cara yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda pula.

Oleh karena itu, jadilah kuat sebagai penyemangat hidupmu, dengan terus menanamkan sikap percaya diri yang sewajarnya. Janganlah membuang waktu untuk menjadi sok kuat di hadapan orang lain hanya untuk merasa hebat. Jadilah kuat sesuai dengan karaktermu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun