Mohon tunggu...
Ending Nurdea Saputri
Ending Nurdea Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi / 20107030022

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Renungan: Pentingnya Pembentukan Karakter dalam Mendidik Anak

16 Maret 2021   14:49 Diperbarui: 16 Maret 2021   15:14 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: siedoo.com

Dear orang tua. Tentu kalian tahu makna dari orang tua itu apa.

Orang tua merupakan perwujudan dari ayah dan ibu. Orang tua merupakan dua simbolis bagi lahirnya seorang anak di muka bumi ini, baik secara biologis maupun sosial. Peran penting bagi orang tua ialah membesarkan, memberikan kasih sayang, dan mendidik anak-anaknya. Hal itu sudah pasti tidak akan bisa dipungkiri lagi.

Setiap orang tua tentunya menginginkan anak-anaknya kelak sukses di masa depan. Bahkan dalam kehidupan yang berlimpah dengan beragam macam materalistis dunia. Berbagai cara mereka lakukan demi kebahagian masa depan anak-anak mereka. Menuntut apa yang orang tua inginkan agar segalanya dipatuhi dan dilakukan oleh anak-ananknya. Pada dasarnya ego orang tua lah yang akan menjalankan dunia anak-anak itu sendiri.

Tidak banyak dari orang tua yang mampu mengenal diri anaknya sendiri. Keinginan dari sang anak sendiri. Orang tua juga tidak tahu apakah tindakan yang dilakukan anak-anaknya hal yang baik atau buruk.

Ketika impian orang tua hancur untuk anak-anaknya, siapakah yang patut untuk disalahkan? Tentu orang tua itu sendiri. Kesalahan dalam memberi pembelajaran yang mereka ajarkan kepada anak-anak merekalah yang harus mereka sadari.

Berlimpah ilmu itu baik. Akan tetapi, jika memiliki ilmu yang tinggi sedangkan karakter orang itu buruk, ilmu yang dipelajarinya yang dimilikinya tetap akan kalah dengan karakter buruk yang dimilikinya.

Maka sangatlah penting bagi orang tua untuk menanamkan karakter yang baik bagi anak-anaknya dalam mendidik anak-anak mereka. Apa sih karakter itu?

Karakter ialah nilai-nilai yang khas, yang meliputi watak, akhlak atau kepribadian pada diri seseorang yang nantinya akan menentukan cara pikir, bersikap, berucap, dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-harinya.

Seperti yang kita tahu, bahwa watak, pola pikir, karakter, kesadaran, rupa, fisik, dan DNA anak pun merupakan keturunan atau warisan dari kedua orang tuanya. Jika anak memiliki karakter yang baik atau buruk, maka bisa kita lihat dari kedua oran tuanya. Lalu apakah orang tua ingin karakter buruk itu turun kepada anak-anak mu dan menghancurkan seluruhnya. Tentu tidak kan.

Qadar Allah merupakan takdir yang masih bisa diubah oleh umat-Nya dengan terus berikhtiar atau berusaha dengan sungguh-sungguh. Yang buruk menjadi baik bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Tetapi itu semua tergantung dengan niat dan usaha kita dalam menindaklanjutinya. Apakah kita ingin bertindak atau hanya ingin membiarkannya saja.

Dalam kisah Mahabhrata yang pernah ditayangkan di TV Indonesia yaitu ANTV, ada satu cuplikan yang aku renungi mengenai petuah Krisna dalam mendidik anak. Krisna mengatakan, "Untuk mencoba memenuhi kehidupan anak-anak mereka dengan kebahagian, ini adalah tugas yang penting bagi semua orang tua. Anak, yang kau hadirkan ke dunia ini dan semua tindakan mereka akan menunjukkan identitasmu sebenarnya di dunia. Apalagi yang ada di dunia ini yang lebih berharga daripada memikirkan masa depan mereka. Tapi, kebahagian dan jaminan hidup bukankah itu didapatkan dengan tindakan dari seorang manusia? Nilai kehidupan yang baik atau jahat yang sudah ditanamkan oleh orang tua dari anak-anak itu, bukankah semua itu adalah nilai dasar dari semua perbuatan? Idealism dan pembelajaran bisa mengembangkan karakter manusia. 

Ini artinya, cara orang tua dalam mengembangkan karakter anak mereka harus sama seperti juga untuk masa depan mereka. Tetapi kebanyakan dari orang tua dalam prosesnya yang menjamin masa depan anak-anak mereka, orang tua lupa untuk meningkatkan karakter anak-anak mereka. Dan juga orang tua yang terlalu khawatir akan masa depan anak-anak mereka tidak akan mendapat keuntungan apapun dari mereka. Tetapi orang tua yang tidak khawatir dengan masa depan mereka, namun lebih memperhatikan pengembangan karkater mereka, maka seluruh dunia akan menguji anak mereka. Kau harus pikirkan itu!"

Dari petuah itu, aku dapat menarik kesimpulan, bahwa pembentukan karakter memang sangatlah penting. Bagi orang tua tentu bukan hal yang mudah dalam mendidik anak-anak mereka. Karena semakin anak-anak itu beranjak dewasa, kehidupan di luar lebih bisa mempertegas arti dari kehadirannya. Akan tetapi, jika orang tua mampu mendisiplinkan karakter pada setiap anak-anak mereka sejak dini, bukankah itu akan lebih baik di kemudian harinya.

Mendidik anak tidak hanya semata-mata karena hal matearilistis saja. Dengan mengkhawatirkan masa depan yang belum tentu pasti akan menjadi miliknya, adalah kesalahan orang tua sendiri. Semua orang lahir di dunia ini tidak membawa apa-apa begitupun pergi meninggalkan dunia ini pun juga tidak akan membawa apa-apa.

Karena itu tinggalkanlah hal-hal yang pada akhirnya akan meninggalkanmu juga, seperti harta, benda, maupun kekayaan semata. Dan mulailah menumbuhkan karakter yang baik dalam diri anak-anak kalian.

Karakter dibentuk guna untuk menumbuhkan jiwa yang bermanfaat. Karena jiwa itu abadi sedangkan tubuh yang menjadi wadah bagi jiwa hanya bersifat sementara. Masa depan yang cerah bukankah dibuktikan dengan tindakan atau perbuatan mereka masing-masing. Budi pekerti yang baik menjadikan identitas sesorang itu sendiri.

Karakter yang tertanam sejak masih kanak-kanak hingga dewasa akan terus mengikutinya. Tentu disaat mereka sudah tiada, karakter seseorang tetap akan menjadi perbincangan seluruh dunia. Akan menjadi sebuah panutan jika karakter itu dibentuk dengan baik, tetapi jika yang terjadi sebaliknya, sebuah nama yang suci pun bisa ikut tersalahkan akibat karakter yang buruk.

Karakter juga dapat menumbuhkan kesadaran terhadap Tuhannya. Dalam tradisi Islam yang berbunyi "Takhallaqu bi Akhlaqillah" yaitu berkarakterlah sebagaimana karakter Tuhan.

"Tidak ada suatu pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada Pendidikan adab (akhlak) yang baik". (H. R. Tirmidzi)

Diriku sendiri menyadari bahwa aku hidup dengan karakter yang cukup kurang. Pembentukan karakter yang aku dapatkan pun belum sepenuhnya menjadikan diriku bermanfaat, entah itu bagi keluarga, diri sendiri, ataupun orang lain. Tapi untuk berubah menjadi lebih baik mejadi pilihan yang bijak.

Jadi, bagi orang tua marilah renungkan apakah kalian sudah benar dalam mendidik anak-anak kalian dalam mempersiapkan pembentukan karakter yang baik dan membuka kesadaran akan dunia yang sementara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun