Mohon tunggu...
Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Mohon Tunggu... Penulis - Endik Koeswoyo

Endik Koeswoyo memulai karier menulis sejak tahun 2006. Hingga saat ini sudah 8 skenario lm layar lebar, lebih dari 25 judul buku dan novel, dan telah menulis lebih dari 100 judul lm televisi, series dan program televisi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Where We Dropped The Love?

27 Mei 2012   12:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wherewedropped thelove?

Sebuah Catatan Tentang Isi Hati

Aneh nggak sih kalau tiba-tiba muncul pertanyaan yang begitu itu? Dimana kita menjatuhkan cinta kita? Jatuh cinta? Indah benget kalau sampai kita merasakan yang namanya jatuh cinta, tapi kalau jatuh karena cinta? Itu juga sakitnya banget nget nget banget. Saking sakitnya ketika jatuh karena cinta, nggak ada yang bisa mendeskripsikannya dengan jelas.

Ngomongin soal jatuh menjatuhkan cinta, kita sebagai manusia biasa yang sederhana ini tentunya bebas memilih, bebas mau menjatuhkan cinta itu pada siapa! Iya sih, karena ketika hati yang bicara, kontan saja kita bisa jatuh cinta dengan seseorang, dan kebanyakan kita nggak mau tau siapa orang itu. Seorang pengusaha kaya raya, punya istri cantik yang super duper setia bisa bubar rumah tangganya ketika dia jatuh cinta lagi dengan seorang ayam kampus yang kecantikkannyahanya seperempat dari istrinya yang super cantik. Seorang perempuan tua renta, rela meninggalkan suaminya yang ganteng dan masih muda ketika dia jatuh cinta dengan seorang tukang parkir bau apek yang selalu setia membukakan mobil untuknya setelah Si nenek tua belanja dari Mall kesayangannya, yang sebenarnya Mall itu milik putra keduanya. Anehkan? Iya, aneh tapi nyata. Atau barangkali ada kisah begini, seorang artis papan atas meninggalkan suaminya yang juga artis papan atas untuk menikah lagi dengan pria biasa yang nggak kaya dan nggak ganteng? Kisah cinta dan cerita selanjutnya itu sudah biasa terjadi. Biasa banget ketika kisah cinta dan cerita selanjutnya itu tiba-tiba memiliki ending yang diluar nalar. Gitu deh kira-kira.

Terus salah kalau kita jatuh cinta lalu mengikuti kata hati kita tentang seseorang yang akan kita pilih? Enggak ada yang salah! Sah, sah saja elo mau jatuh cinta sama siapa!? Kapan!? Dan dimanapun kamu mau!? Tapi... sebaiknya kita lihat dulu deh siapa kita? Apa latar belakang kita? Jangan sampai gara-gara cinta buta itu kita jadi salah langkah! Apaan sih? Entahlah... misal gini, lagi nonton konser Lady Gaga, kita terpukau, terpana dan akhirnya ngefans banget sama tuh Si Lady, terus nih karena suatu hal kita dapat kesempatan ketemu langsung sama Lady Gaga, nganternya jalan-jalan, nemenin dia piknik, belanja, pokoknya Si Lady ini jadi deket sama kita. Trus kita yang ngefans itu jatuh cinta? Karena kagum terus jatuh cinta? Terus kita ngomong gini ke Lady Gaga, “beb Lady Gaga, I was really impressed with you. I am very same love with you! Will youmarry me?” dengan bahasa Inggris yang ngasal itu ngomong cinta? Nembak Lady Gaga? Tau apa jawaban Lady Gaga? “Siapa ELO?”

Yes bro, lihat dulu siapa kita, siapa dia. Ada banyak hal yang bisa membatalkan tentang falsafah CINTA ITU BUTA. Cinta itu tidak pernah buta apalagi tuli. Cinta itu seperti dosen paling teliti di kampus, dia bisa menilai dengan detail dan sangat-sangat teliti. Cinta itu pandangannya tajam, pendengarannya juga super tajam, bahkan penciumannya sangat teramat OKE! Jadi emang sebaiknya berpikir seribu kali buat ngomong cinta sama seseorang, lihat dulu, dengar dulu, rasakan dulu baru deh ungkapin rasa di hati.

Nah kalau terlalu lama nyimpen juga ga bagus, terlalu cepet juga ga bagus. Ada kode-kode rahasia yang harus kita lempar pada seseorang yang kita taksir itu. Tapi kode-kode cinta itu kadang absurb dan aneh, kita bisa tau kalau itu kode untuknya, tapi dia belum tentu tau kalau kode itu untuknya. Nahkan? Bingungkan? Sah, sah saja kita jatuh cinta kepada siapun, asalkan kita siap menerima dua kemungkinan, berakhir bahagia atau berakhir sebaliknya... siapkan saja kemungkinan itu.

@endikkoeswoyo

Yogyakarta, Kala Senja di Semesta Cafe 27 Mei 2012

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun