Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

8 Sikap Orangtua yang Dapat Memupuk Kreativitas Remaja

7 Oktober 2021   23:57 Diperbarui: 8 Oktober 2021   10:35 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak bermain di alam bebas (Dok. iStock/FatCamera)

Rasanya ingin kembali menikmati masa-masa indah, namun mereka sadar harus segera mempersiapkan masa depan yang sarat tantangan. 

Fase ini merupakan fase perkembangan individu yang sangat penting, masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. 

Remaja tidak bisa dikatakan kanak-kanak, tapi belum cukup dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang sesuai dengan dirinya, yang dilakukan dengan coba-coba meski melalui banyak kesalahan. 

Hal ini sering menimbulkan kekhawatiran orangtua juga lingkungan sekitar. Jiwa remaja yang bergelora, ingin mendobrak segala kebokbrokan, menendang semua kepincangan, mengusir segala kemunafikan. 

Tak sabar menunggu apa yang harus dimusyawarahkan, agresif menghendaki gerak cepat, sehingga orangtua yang tidak memahami karakter remaja menganggapnya tidak punya etika.

Masa remaja adalah masa yang bergejolak, masa di mana seseorang sedang mencari jati diri secara utuh. Namun dalam pencariannya seringkali mereka terjerumus, karena tidak tahu jalan mana yang harus ditempuh, dengan siapa, sebab apa bahkan dengan alasan yang tidak logis. 

Terkadang mereka lebih percaya kepada teman dari pada orangtua, mereka lebih care kepada orang yang memberi perhatian lebih walau baru dikenal, padahal mereka lebih sering tertipu dan terpedaya dengan janji-janji palsu. Sayangnya mereka tidak sadar meski sering diingatkan orang-orang yang menyayangi mereka dengan sepenuh hati.

Kontrol diri yang lemah, kondisi emosi yang belum stabil, jiwa yang masih labil membuat mereka mudah terpengaruh hal negatif. 

Mereka sedang mencari pola hidup yang sesuai dengan dirinya, yang dilakukan dengan coba-coba meski melalui banyak kesalahan. 

Hal ini sering menimbulkan kekhawatiran orangtua dan lingkungan sekitar. Istilah galau seringkali dialami remaja, karena masa remaja adalah masa pertumbuhan menuju dewasa, di mana mereka tengah mencari jati diri.

Peralihan dari masa kecil menuju dewasa, seringkali memunculkan perasaaan hampa, kebingunan mencari identitas diri yang sebenarnya. Remaja ingin tahu apa kekurangan dan kelebihan dirinya, apa yang terbaik untuk masa depan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun