Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

8 Sikap Orangtua yang Dapat Memupuk Kreativitas Remaja

7 Oktober 2021   23:57 Diperbarui: 8 Oktober 2021   10:35 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak bermain di alam bebas (Dok. iStock/FatCamera)

Dengan pengharagaan itu, percaya diri anak tumbuh, sehingga saat mereka menghadapi hal yang sama, mereka akan berani menyampaikan pendapat.

7. Orangtua mendorong anak mengungkapkan pikiran dan perasaan, secara lisan, tulisan atau media lain

Komunikasi adalah kunci hubungan harmonis antara orangtua dengan anak. Keluarga harus memiliki waktu cukup untuk berbincang-bincang dan mengembangkan keterbukaan. 

Pada masa remaja terkadang, komunikasi dengan orangtua mulai berkurang. Remaja tidak lagi banyak komunikasi seperti sebelumnyz. 

Kurangnya komunikasi orangtua dan remaja disebabkan beberapa hal, seperti orangtua yang sibuk dengan pekerjaan s, atau orangtua yang tinggal di luar kota untuk waktu yang lama karena tugas dan pekerjaan.

Ketika remaja mengungkapkan keinginan, sebetulnya ada keinginan untuk berbicang-bincang dengan orangtua dan mereka berharap orangtua bisa mendengarkan dengan simpatik. 

Pada usia remaja, banyak sekali ide-ide tentang kehidupannya, tentang hobbi, teman-temannya, sekolahnya dan lainnya.

Hubungan orangtua pada masa remaja sangat penting. Menurut Newman dalam (Rice,1999), "Remaja menginginkan perhatian orangtua, mendengarkan dan berusaha mengerti remaja, menerima apa adanya, memperlakukan remaja sebagai orang dewasa dan yang paling penting adalah menjadi teladan bagi remaja".

8. Orangtua banyak memberi dukungan bukan hukuman

Keberhasilan pendidikan merupakan dambaan semua pihak, baik orangtua maupun guru. Dalam mendidik anak, seorang pendidik dan orangtua, sebaiknya lebih mengutamakan memberi penghargaan (Reward) dari pada hukuman. 

Riset membuktikan ternyata pemberian reward kepada anak saat melakukan kebaikan, itu jauh lebih efektif dibanding dengan pemberian hukuman ketika melakukan kesalahan. Terbukti bahwa penghargaan dapat meningkatkan dorongan dan motivasi belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun