Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

8 Sikap Orangtua yang Dapat Memupuk Kreativitas Remaja

7 Oktober 2021   23:57 Diperbarui: 8 Oktober 2021   10:35 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak bermain di alam bebas (Dok. iStock/FatCamera)

Pertama, mereka merasa tidak dianganggap anak kecil yang belum bisa diajak memecahkan masalah. 

Mereka akan belajar memecahkan persoalan yang dihadapi, sekecil apapun keterlibatan. Karena ada kalanya pendapat mereka menjadi inspirasi dan solusi.

Kedua, anak merasa dihargai. Jika selama ini kita tidak pernah mengajak diskusi, artinya kita tidak mengakui eksistensi anak. Keberadaan anak di rumah hanya dianggap pelengkap. 

Mereka tidak memiliki hak untuk ikut berpikir dalam keluarga. Bahkan keberadaan mereka dianggap pengganggu ketenangan. Jika hal ini terjadi, maka sikap menghargai anak menjadi tak ada.

Ketiga, mengajari mereka belajar demokrasi. Belajar demokrasi tidak hanya dilakukan di sekolah, namun perlu dilakukan di rumah. Dengan demikian anak akan bisa menghargai pendapat orang lain sejak dini. Mereka bisa menerima pendapat orang lain dan bersikap terbuka.

Keempat, mengajarkan kepada mereka berfikir kreatif memecahkan masalah. Meski pemikiran yang disampaikan anak  sangat sederhana, yang penting adalah kemauan anak berkreasi mengatasi masalah. Jika anak terbiasa mengatasi masalah, kelak mereka terbiasa mengatasi masalah dalam hidupannya.

Kelima, mengajak anak-anak belajar mencari dan menemukan gagasan. Gagasan sekecil apapun akan bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupannya kelak. Semakin banyak anak menemukan gagasan, semakin kreatif ia menemukan solusi.

Keenam, melatih anak berani berpendapat. Banyak anak yang hingga dewasa tidak berani menyampaikan gagasan. Bahkan ketika mereka diminta pendapat, mereka akan bungkam dan menolak. 

Sayang sekali banyak ide tidak disampaikan, terhambat sikap tidak berani. Salah satu penyebabnya adalah karena pola asuh orangtua di waktu kecil, tidak dibiasakan menyampaikan pendapat. Dengan mengajak diskusi, maka kita melatih anak berani mengajukan pendapat.

Ketujuh, menumbuhkan rasa percaya diri. Ia diberi kesempatan untuk berpikir dan mengeluarkan gagasan dengan berani. Sesederhana apapun gagasan mereka harus ditampung orangtua.

Kedelapan, memberi penghargaan atas pendapat mereka adalah hal yang sangat penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun