Mohon tunggu...
Endang Setiawati
Endang Setiawati Mohon Tunggu... Lainnya - شبان اليوم رجال الغد
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aku adalah aku dengan segala kekuranganku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengan Derita

6 Agustus 2020   18:46 Diperbarui: 6 Agustus 2020   18:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kuat dengan segala kekuatanku

Pun aku tak tahu berapa mata yang patah dari kuatku.

Aku hebat dengan segala ambisiku

Pun aku tak tahu berapa mata yang terluka sebab obsesiku

Jalan takdir seoalah mempermainkanku, selalu ada tangis dan air mata.

Selalu ada duka dan kecewa.

Entah apa salahku terhadap semesta, duka itu enggan pergi, menetap begitu lama.

Sesak, mual, pusing sudah ku dera saban hari.

Semua mati rasa, badanku kaku,mataku sembab, rambutku rontok.

Andai saja, semesta tahu deritaku, pasti ia akan memelukku begitu erat, tak akan membiarkanku pergi barang sesaat.

Aku pamit, aku pergi dengan caraku, dengan deritaku.

Sengkuang, 6 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun