Mohon tunggu...
Endang Yuniarti
Endang Yuniarti Mohon Tunggu... Lainnya - lifelong learner

lifelong learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hipoglikemia: Kadar Gula Darah Rendah Mengancam Jiwa (Berjuang bersama Penderita Diabetes Melitus)

10 Juni 2021   12:32 Diperbarui: 10 Juni 2021   12:49 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada level yang lebih besar, dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk dapat mengurangi resiko hipoglikemia dan bahkan menekan angka penderita DM di Indonesia. Dikarenakan saat ini mayoritas masyarakat Indonesia sangat bergantung pada nasi putih sebagai makanan pokok, upaya nyata pemerintah untuk menyediakan pasokan bahan pangan bergizi alternatif selain beras sangat diperlukan. Jika melihat lebih jauh lagi mengenai bahan pangan alternatif selain nasi putih (misalnya, beras merah, beras hitam, barley atau jali-jali dan lain sebagainya) , superfood atau makanan super (misalnya, gandum, kacang-kacangan, sorgum, quinoa dan lain sebagainya) masih terbatas jumlahnya serta harganya belum cukup terjangkau dalam pembelian besar untuk konsumsi rumah tangga sehingga pemerintah perlu memberikan subsidi atas rantai pasokan makanan pokok ini ataupun melalui pemberian insentif pajak bagi produsen dan distributor bahan pangan selain beras.

Secara umum, dilakukannya sosialisasi mengenai makanan pokok selain nasi bagi masyarakat Indonesia harus menjadi komitmen utama pemerintah. Sedangkan, untuk penderita DM penyuluhan dan pendampingan melalui pelayanan kesehatan terpadu yang murah, mudah diakses termasuk konsultasi dengan ahli gizi, psikolog kesehatan harus mulai digalakkan sehingga angka peningkatan penderita DM Indonesia per tahunnya sebesar 2% dapat ditekan. Tambahan lagi, penyediaan subsidi alat pemeriksaan darah mandiri untuk penderita DM juga harus menjadi komitmen pemerintah baik pemerintah daerah hingga pemerintah pusat untuk mengurangi potensi hipoglikemia.

Atas semua yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa diabetes melitus, hipoglikemia dan resiko kematian penderita DM memerlukan upaya dan komitmen bersama dari tingkat individu, keluarga, komunitas atau sosial dan pemerintah Indonesia. Upaya dan komitmen pada berbagai level diharapkan menghasilkan kesadaran bersama atas bahaya Diabetes Melitus ini, sehingga hal ini juga mungkin dapat menjadi salah satu jawaban untuk menurunkan peringkat Indonesia dari urutan 6 besar sebagai negara dengan penderita Diabetes Melitus terbanyak di dunia. Kesehatan bangsa adalah modal utama produktivitas bangsa Indonesia dengan bonus demografi penduduk dengan usia produktif saat ini dan kedepannya. Mari bersama-sama menuju Indonesia emas yang sehat dan berdikari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun