Mohon tunggu...
Endah Tri Widati
Endah Tri Widati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Endah

Be your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dalam Bermedia Sosial bagi Generasi Milenial

29 Juni 2021   12:21 Diperbarui: 29 Juni 2021   12:30 4653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

               Berbahasa Indonesia merupakan suatu hal yang penting. Dimana, bahasa indonesia merupakan bahasa nasional pemersatu komunikasi dari ratusan suku dan kelompok yang berbeda di Indonesia. Jika tidak memiliki bahasa akibatnya komunikasi akan terganggu dan dengan pelan-pelan keretakan negara akan terbentuk. Penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga harus diterapkan agar tidak terkalahkan dengan perkembangan bahasa-bahasa gaul. Pemakaian bahasa dalam media sosial (medsos) bagi generas milenial  menjadi perhatian para bahasawan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh media sosial  yang dipandang kurang pantas bagi perkembangan bahasa nasional pada masing-masing negara karena penerapannya tidak merujuk pada tata bahasa baku yang telah ditentukan. Ketidaktepatan pada penggunaan bahasa dalam media sosial disebabkan oleh teknologi itu sendiri dan dipengaruhi oleh budaya, bahasa daerah, serta serapan bahasa di media sosial lain dari bahasa asing yang begitu massif memengaruhi bahasa nasional.

Orang-orang yang gemar bermedia sosial, tentu sudah fasih dengan berbagai kosakata baru atau pun singkatan kata yang tidak baku atau standar yang sering digunakan saat berinteraksi melalui media sosial seperti kata gw (dialek Betawi: gue atau gua) yang merujuk pada kata “saya” atau “aku”  dan kata “lo” yang merunjuk pada kata “Anda” atau “kamu” dan kata “otw” yang merupakan singkatan dari “On the way” yang artinya  “dalam perjalanan”, yang sering digunakan dalam media sosial.  Bahasa yang digunakan dalam media sosial sering tidak sesuai dengan kaidah bahasa di media sosial yang baik dan benar(tidak baku) tidak sesuai EYD.

           Penggunaan bahasa dalam media sosial menjadi kajian yang menarik dari pemerhatian bahasa di Indonesia bahkan dunia. Hal tersebut karena media sosial memberi pengaruh kurang baik terhadap perkembangan bahasa nasional masing-masing karena penggunaannya tidak sesuai dengan tata bahasa baku yang telah ditentukan. Demikian halnya dengan penggunaan bahasa Indonesia pada media sosial masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial. Sebagai wujud cinta kepada tanah air, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar merupakan salah satu kewajiban yang harus diterapkan. Menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.

Ciri – ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut :


1)   Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat  yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2)   Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3)   Menggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
4)   Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
5)  Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar


Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau prioritas utama dalam berbahasa. Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa dan kaidah itu sendiri meliputi 6 aspek . yaitu ;
1.)  Tata Bunyi (Fonologi)
Contoh : Kata – kata yang benar adalah fajar, fakir (miskin), motif, aktif, variable, vitamin, devaluasi, zakat, zebra dan izin . dan bukan pajar, pakir (miskin), motip, aktip, pariable, pitamin, depaluasi, jakat, jebra dan ijin .
2.)   Tata bahasa (Kata dan Kalimat)
Contoh : bentuk tata bahasa yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakan dan pertanggung jawaban . bukan obah/robah/rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertangungan jawab.
3.)    Kosakata
Contoh : kata – kata seperti bilang, kasih, entar dan udah . lebih baik diubah dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah .
4.)     Ejaan
Contoh : Bis yg benar Bus, Ramadhan yg benar Ramadan, Alumnus yg benar Alumni, dsb.
5.)     Makna
penggunaan bahasa yang benar berikatan dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan makna atau arti.
6.)   Kelogisan
Bahasa yang baik itu bernalar, yaitu bahasa yang logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita .

Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam bermedia sosial


1.Menggunakan ejaan yang tepat sesuai dengan EYD
2.Hindari menggunakan bahasa yang tidak sopan
3.Lebih baik mengucapan kata “tolong” saat meminta bantuan, dan kata “terima kasih” saat mendapatkan bantuan.
4.Menggunakan bahasa yang jelas, tepat,dan logis yang dapat di mengerti.
5.Tidak menggunakan bahasa yang alay.
6.Menggunakan kalimat yang efektiv dan tidak ambigu
7.Kejelasan dan ketepatan menggunakan kata yang tepat saat bermedia sosial.

Manfaat yang akan diperoleh jika menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam media sosial


1.Melestarikan bahasa Indonesia.
2.Meningkatkan rasa nasionalisme.
3.Mempermudahkan dalam berkomunikasi
4.Memiliki banyak teman karena menggunakan bahasa berkomunikasi dengan baik
5.Membuat pribadi kita menjadi kepribadian yang santun
6.Tidak dipandang buruk oleh orang jika menggunkan bahasa yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun