Makanan rendah gula semakin populer di kalangan masyarakat yang peduli dengan kesehatan. Mulai dari yoghurt rendah gula, kopi tanpa gula, hingga susu bubuk tanpa tambahan gula telah menjadi pilihan utama di kalangan generasi muda. Selain membantu menjaga berat badan dan mengontrol kadar gula darah, makanan rendah gula juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan otak. Berikut ini beberapa alasan mengapa makanan rendah gula baik untuk otak:
1. Mencegah Resistensi Insulin di Otak
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang tidak hanya mempengaruhi tubuh, tetapi juga otak. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel otak untuk menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi. Ketika otak menjadi resisten terhadap insulin, proses ini terganggu, dan otak tidak mendapatkan energi yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kognitif dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
2. Mengurangi Peradangan
Gula diketahui dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di otak. Peradangan kronis di otak dapat merusak jaringan saraf dan mengganggu fungsi kognitif. Makanan rendah gula, yang kaya akan antioksidan dan nutrisi antiinflamasi, dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi otak dari kerusakan oksidatif.
3. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Makanan rendah gula cenderung mengandung lebih banyak serat, protein, dan lemak sehat yang dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil. Kadar gula darah yang stabil penting untuk menjaga konsentrasi, memori, dan fungsi kognitif yang optimal. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang rendah gula dapat meningkatkan kemampuan belajar, memori, dan perhatian.
4. Meningkatkan Kesehatan Mental
Konsumsi gula yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Gula dapat mempengaruhi kadar hormon dan neurotransmiter di otak, yang dapat mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental. Makanan rendah gula, yang kaya akan nutrisi seperti omega-3, vitamin B, dan magnesium, dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi risiko gangguan mood.
5. Mencegah Kecanduan Gula
Gula memiliki efek adiktif yang mirip dengan obat-obatan tertentu, yang dapat membuat seseorang terus menginginkan makanan manis dan mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan. Makanan rendah gula dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan makanan manis dan membantu seseorang mengembangkan pola makan yang lebih sehat. Dengan mengurangi konsumsi gula, otak dapat terbebas dari kecanduan gula dan kembali berfungsi dengan lebih baik.
Selain itu, mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dapat menurunkan trigger saraf-saraf di otak untuk makan lebih banyak. Selanjutnya, jenis-jenis gula yang berpotensi untuk merusak otak adalah glukosa, fruktosa, serta karbohidrat olahan yang terkandung dalam tepung. Sehingga penting bagi kita untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung komponen tersebut.
Referensi:
Craft, S., & Watson, G. S. (2004). Insulin and neurodegenerative disease: shared and specific mechanisms. The Lancet Neurology, 3(3), 169-178.
Gomez-Pinilla, F. (2008). Brain foods: the effects of nutrients on brain function. Nature Reviews Neuroscience, 9(7), 568-578.
Bremer, A. A., Lustig, R. H., & Schilling, L. (2012). The ghrelin-insulin axis: implications for metabolic disease and treatment. Current Diabetes Reports, 12(1), 127-133.