Mohon tunggu...
Endah Kurnia
Endah Kurnia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

5 Tahun Pemerintahan Jokowi, 15 Bandara Baru Telah Rampung Dibangun

16 Agustus 2018   14:36 Diperbarui: 16 Agustus 2018   14:45 2216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada periode pertama pemerintahan, Presiden Joko Widodo fokus untuk membangun infrastruktur guna mewujudkan pemerataan pembangunan dan mengurangi kesenjangan sosial yang telah lama dibiarkan. Oleh karena itu, Presiden melirik konsep ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan untuk diterapkan di Indonesia.

Salah satu turunan dari cita-cita tersebut, pemerintahan Presiden Jokowi mulai membangun bandar udara baru di beberapa daerah, khususnya di luar Jawa. 

Sektor transportasi ini mempunyai peran yang strategis, sehingga perlu diupayakan secepatnya agar dapat meningkatkan konektivitas antar pulau dan mampu mewujudkan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat.

Dengan konektivitas yang baik, pemerintah berharap agar mobilitas barang dan masyarakat juga meningkat lebih baik lagi. Secara ekonomi, hal ini akan menciptakan daya saing karena distribusi komoditas menjadi lebih efisien sehingga harga-harga barang bisa lebih terjangkau oleh masyarakat.

Pada periode pertama ini, pemerintahan Presiden Jokowi melalui Kementerian Perhubungan akan membangun bandara baru dan melakukan rehabilitasi bandara di daerah pedalaman dan terpencil dalam rangka memacu potensi dan berkembangannya simpul-simpul ekonomi, meningkatkan aksesbilitas daerah-daerah tujuan wisata, distribusi produk dan jasa.

Total pembangunan bandara baru yang ditargetkan pemerintah pada periode 2014-2019 ini sebanyak 15 bandara. Dari 15 bandara itu, sekarang ada yang sudah selesai pembangunannya dan telah diresmikan, ada juga yang masih dalam tahap pembangunan.

Kelima belas bandar udara baru yang dibangun oleh Kemenhub terdiri dari,  Bandar Udara Tambelan-Tambelan, Bandar Udara Letung-Anambas, Bandar Udara Tebelian-Sintang, Bandar Udara Muara Teweh-Barito Utara, Bandar Udara Samarinda Baru-Samarinda, Bandar Udara Maratua-Berau, Bandar Udara Miangas-Kep. Talaud, Bandar Udara Siau-Kep. Siau. Bandar Udara Kertajati-Majalengka, Bandar Udara Buntu Kunik-Tanah Toraja, Bandar Udara Morowali-Morowali, Bandar Udara Namniwel-Buru, Bandar Udara Kabir/Pantar-Alor, Bandar Udara Werur-Tambrauw, dan Bandar Udara Koroway Batu-Boven Digoel.

Adanya pembangunan bandara baru ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat di wilayah-wilayah pedalaman dan terpecil, seperti di Miangas, sebagai moda transportasi. Dengan adanya bandar udara ini akan memudahkan masyarakat untuk bepergian ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Pembangunan infrastruktur transportasi juga terbukti mampu menjaga ketersediaan bahan pokok dan menurunkan disparitas harga. Hal ini pun dirasakan masyarakat Ilaga di Kabupaten Puncak, Papua. Berkat pembangunan Bandar Udara Ilaga, masyarakat merasakan penurunan harga semen sebesar 50%. Tak hanya itu, harga BBM pun mengalami penurunan.

Adanya pembangunan bandara tersebut merupakan bentuk realisasi dari Pemerintah dalam mewujudkan program Nawacita, yakni untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan pedesaaan dalam kerangka negara kesatuan. Dengan begitu telah terbukti bahwa pemerintahan Presiden Jokowi tak ingkar janji.  

Selain sejumlah bandara di atas, pemerintah ke depan juga berencana bangun 10 bandara baru yang tersebar di wilayah Indonesia yakni di Lampung, Sulteng, Sultra, Labuan Bajo, Tjilik Riwut, Babel, Sibolga Dan Nias. Untuk Tjilik Riwut akan selesai tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun