Mohon tunggu...
Endah Wahyu Sugiharti
Endah Wahyu Sugiharti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Saya adalah seorang yang masih belajar menulis. Menulis adalah cara saya untuk mengingat dan mengabadikan rasa, momen dan ilmu pengetahuan. Selamat menikmati 😊😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MERAJUT melatih KETEKUNAN

29 November 2017   20:11 Diperbarui: 29 November 2017   20:20 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek usia 104 tahun yang masih mampu menghasilkan karya rajutan yang menarik

Belajar merajut
Belajar merajut
Beberapa karya terakhir saya
Beberapa karya terakhir saya
Merajut identik dengan nenek-nenek yang sudah tua. Yang tekun menggeluti bidang rajut-merajut. Banyak kreasi yang dihasilkan oleh nenek-nenek kreatif.
Tapi tahukah kalian, sejatinya merajut itu bukan identik dengan nenek-nenek saja. Banyak anak-anak remaja bahkan anak kuliahan yang pandai merajut.
Merajut itu seni.
Sebenarnya semua orang mampu merajut. Akan tetapi sedikit yang istiqomah dalam hal ini.
Saya pribadi, seorang yang suka merajut dan mengkreasikan barang-barang bekas menjadi hal yang berharga. Saya pintar merajut bukan dari privat atau meminta ajarkan langsung kepada orang yang ahli. Karna saya paham semua itu membutuhkan biaya yang mahal. Belajar merajut memiliki tantangan tersendiri.
Saya mulai suka membuka cara merajut untuk pemula di youtube. Selanjutnya saya mencari benang wol untuk mencobanya. Waktu itu saya ingat sekali, saya mengeluarkan uang 50.000 untuk membeli benang wol dan alat rajut. Saya mulai mengikuti panduan yang ada divideo dan alhamdulillah saya bisa mengikutinya dengan benar. Setelah saya bisa beberapa pola dalam merajut tiba-tiba dihati saya ada yang mengganjal. Saya berfikir "sepertinya benang wol tidak terlalu bagus untuk dijadikan tas". Saya mencari diinternet ternyata benang untuk membuat tas memang bukan dari benang wol. Saya pun mencari benang yang saya inginkan ditoko aksesoris dan akhamdulillah lagi disana ada. Saya membeli hampir 8 gulung benang rajut.
Saya mulai membuat tas rajut, ternyata tidak segampang melihat ketika sudah jadi. Merajut tas itu membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan ketelatenan yang ekstra karena jika salah pola sedikit saja akan terlihat beda bentuknya.
Cobaan saat merajut itu timbul rasa malas dan bosan. Bagi yang tidak mampu melawan hal itu rajutan yang diinginkan mustahil menjadi bentuk tas atau lainnya yang diinginkan.
Kesimpulannya nih.
Wow berarti nenek-nenek yang aktif merajut itu hebat ya??
Mampu berkarya diwaktu senjanya usia .mampu melawan rasa malas walau raga membutuhkan istirahat yang ektra.
Yuk merajut.
Merajut itu seni indah untuk melatih ketekunan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun