Mohon tunggu...
Encon Rahman
Encon Rahman Mohon Tunggu... Guru - Encon Rahman Guru penerima penghargaan internasional dari PMCA Thailand 2017. Narasumber berbagai pelatihan di tingkat nasional.

Encon Rahman narasumber dan trainer.. Pengawas sekolah dinas pendidikan Kabupaten Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

(11) Cara "Memasarkan Ulang" Artikel yang Ditolak Redaksi

31 Maret 2022   13:17 Diperbarui: 11 April 2022   05:57 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Salah satu "mata pencaharian" unggulan pada saat saya menjadi mahasiswa Universitas Pasundan Bandung adalah  "menjual" naskah artikel, sajak, cerbung, opini, cerpen, kartun, atau esai ke berbagai media cetak lokal dan nasonal. Dari hasil "jualan" naskah ke berbagai media cetak tersebut, saya memperoleh banyak honorarium. 

Honorarium yang saya peroleh dari berbagai media cetak tersebut, alhamdulillah bisa  membayar SPP kuliah, makan, dan bayar kontrakan selama di Bandung. Selain itu, saya menjadi produktif menulis. Itulah sebabnya, sehari-hari saya lebih banyak membaca dan menulis untuk koran dan majalah.

Memasarkan Ulang Naskah yang Ditolak

Menulis artikel untuk koran dan majalah tidak serta merta selalu dimuat oleh redaktur. Berkali-kali tulisan saya ditolak redaksi. Meskipun demikian, saya tidak pernah putus asa, kecewa atau berhenti menulis. Saya terus mengirim tulisan tanpa kenal lelah. Jika diurut, ketika saya mengirim sepuluh naskah ke media cetak paling banter satu atau dua tulisan yang dimuat. Nah, satu atau dua tulisan inilah sebagai motivasi utama saya tetap menulis. 

Terus, bagaimana nasib naskah saya yang ditolak redaksi? Dibuang? Disobek? Oh, tidak! Naskah tersebut saya simpan kemudian saya kirim lagi pada tahun berikutnya seraya ditambah data terbaru pada tahun tersebut. Setelah itu saya "jual" lagi ke koran. Hasilnya? ya kadang dimuat, kadang tidak. Naskah yang tidak dimuat saya simpan untuk nanti diperbaiki lagi hingga naskah itu berhasil diterima redaksi. Demikian rahasia saya dalam proses kreatif "memasarkan naskah ulang" artikel yang ditolak redaksi.

Catatan Akhir

Menulis artikel ke media cetak harus pas "time" dan momennya. Bisa jadi tulisan kita ditolak redaksi karena tidak pas pada saat kita mengirim tulisan tersebut. Saya yakin tidak ada tulisan yang jelek. Yang ada adalah tulisan yang kita kirim tidak pas "time-nya" pada kita "menjual" ke koran tersebut.

Majalengka, 31 Maret 2022

Tulisan ke-11 dari 1000 tulisan yang akan disajikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun