Mohon tunggu...
Enang Suhendar
Enang Suhendar Mohon Tunggu... Administrasi - Warga sadarhana yang kagak balaga dan gak macam-macam. Kahayangna maca sajarah lawas dan bacaan yang dapat ngabarakatak

Sayah mah hanya warga sadarhana dan kagak balaga yang hanya akan makan sama garam, bakakak hayam, bala-bala, lalaban, sambal dan sarantang kadaharan sajabana. Saba'da dahar saya hanya akan makan nangka asak yang rag-rag na tangkalna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seandainya Biri-biri Tidak Menggantikan Ismail

3 Agustus 2020   14:32 Diperbarui: 3 Agustus 2020   14:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Panitia Kurban | Sumber : Koleksi pribadi

Remaja usia belia nan salih, berhati jernih, berwajah bersih, dengan bahasa yang fasih mengungkap lirih, "Ayah", ujarnya. "Sebelum Ayah melaksanakan perintah Allah, aku meminta tiga permohonan."

"Pertama, tajamkan setajam-tajamnya golok yang akan Ayah gunakan untuk menyembelih. Karena bila golok tersebut tidak tajam, aku akan merasakan sakit tak terperi, dan Ayah akan merasa iba kepadaku. Akhirnya perintah-Nya urung dilaksanakan".

"Kedua, saat Ayah menyembelih, palingkan wajahku agar Ayah tidak menatapku. Sebab bila Ayah menatapku, aku khawatir Ayah akan merasa kasihan kepadaku. Dan bila Ayah merasa kasihan, Ayah akan abai menjalankan perintah-Nya".

"Ketiga, setelah Ayah selesai, buang jauh-jauh pakaianku yang berlumuran darah. Jangan sampai Ibu melihatnya. Aku khawatir jika Ibu melihatnya, ia akan terus menerus meratapi kepergianku."

"Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar." (QS. Ash-Shafat [37] : 102).

Demikianlah jawaban anak yang salih, yang berasal dari Ayah yang salih dan dilahirkan dari rahim Ibu yang Salihah.

Seandainya Allah SWT tidak mengganti Nabi Ismail dengan biri-biri, mungkin pada bulan Dzulhijjah setiap orangtua sibuk mempersiapkan anak lelakinya untuk dikurbankan. Atau barangkali kita juga sudah tiada, sebab sudah dikurbankan oleh orang tua kita terdahulu.

Selamat Idul Adha 1441 H.
Selamat menyembelih sifat-sifat kebinatangan dalam diri kita. Selamat mengebiri sifat-sifat ketamakan dan selamat menguliti sifat-sifat ketakaburan dalam diri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun