Mohon tunggu...
Enang Suhendar
Enang Suhendar Mohon Tunggu... Administrasi - Warga sadarhana yang kagak balaga dan gak macam-macam. Kahayangna maca sajarah lawas dan bacaan yang dapat ngabarakatak

Sayah mah hanya warga sadarhana dan kagak balaga yang hanya akan makan sama garam, bakakak hayam, bala-bala, lalaban, sambal dan sarantang kadaharan sajabana. Saba'da dahar saya hanya akan makan nangka asak yang rag-rag na tangkalna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menilik Prasasti Warisan Pak Harto di Tengah Kerumunan Prasasti Bung Karno

10 Februari 2020   10:33 Diperbarui: 11 Februari 2020   03:56 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Arjuna Wijaya--jaktf.org

"Hanja bangsa jang menghargai pahlawan-pahlawannja dapat menjadi bangsa jang besar" demikian sebuah tulisan yang tersemat pada Patung Pahlawan atau dikenal dengan Patung Tugu Tani sebagai pengingat kepada masyarakat Indonesia untuk dapat merawat negeri dengan mengingat jasa para pahlawannya.

Keberadaan patung-patung tersebut menggambarkan bahwa semangat nasionalisme yang ditujukan baik oleh Bung Karno maupun Pak Harto tidak hanya diwujudkan dalam panggung politik, namun juga diimplemetasikan dalam bidang kebudayaan.

Prasasti dalam bentuk patung-patung itu seolah ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara besar yang mempunyai kepribadian dan budaya yang luhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun