Mohon tunggu...
Enang Suhendar
Enang Suhendar Mohon Tunggu... Administrasi - Warga sadarhana yang kagak balaga dan gak macam-macam. Kahayangna maca sajarah lawas dan bacaan yang dapat ngabarakatak

Sayah mah hanya warga sadarhana dan kagak balaga yang hanya akan makan sama garam, bakakak hayam, bala-bala, lalaban, sambal dan sarantang kadaharan sajabana. Saba'da dahar saya hanya akan makan nangka asak yang rag-rag na tangkalna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gandhi yang Menginspirasi, Gandhi yang Ditembak Mati

30 Januari 2020   07:39 Diperbarui: 31 Januari 2020   04:17 2958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahatma Gandhi (mathrubhumi.com)

Terdapat tujuh bahaya bagi kebajikan umat manusia:
1. Kekayaan tanpa kerja
2. Kesenangan tanpa hati nurani
3. Pengetahuan tanpa karakter
4. Bisnis tanpa etika
5. Ilmu tanpa kemanusiaan
6. Agama tanpa pengorbanan, dan
7. Politik tanpa prinsip.

Untaian kalimat inspiratif tersebut disampaikan oleh pemimpin kharismatik dari India, Mohandas Karamchand Gandhi. Karena kebesaran jiwanya, pria yang lahir pada 2 Oktober 1869 di Gujarat, India ini dikenal dengan sebutan Mahatma Gandhi. 

"Mahatma" yang berarti "yang berjiwa besar" adalah sebutan yang disematkan padanya setelah Gandhi berjuang tidak kenal lelah untuk membebaskan India dari cengkraman dan belenggu penjajahan.

Gandhi adalah simbol revolusi dan perlawanan bangsa India dari kolonialisme dan imperialisme dengan cara-cara damai dan anti kekerasan. 

Pemimpin pergerakan yang kharismatik ini justru tampil dengan gaya yang sederhana. Kepala plontos, kacamata bulat yang khas, kumis tebal, dan tentu saja kain putih yang bersahaja yang biasa disebut dhoti/khadi. 

Kain putih yang dipakai Gandhi adalah kain khas yang dia tenun sendiri sebagai sebuah propaganda untuk melawan dominasi produk-produk penjajah.

Gandhi mengajarkan sebuah hal penting bagi masyarakat India untuk dapat mandiri, berpijak pada kaki sendiri dengan mulai mencintai produk-produk dalam negeri sekaligus aksi untuk memboikot produk-produk yang diproduksi oleh penjajah Inggris.

Pria yang menempuh sekolah hukum di University College, London ini juga berkumis tebal. Padahal konon kabarnya bahwa sebelum abad ke-18, hanya laki-laki dengan kasta tinggi yang diperbolehkan untuk memelihara kumis di India. 

Namun Gandhi menunjukan sikap perlawanan dengan mengajak orang India lainnya untuk memelihara kumis sebagai sebuah protes dan kampanye menolak penggunaan alat cukur yang notabene merupakan produk luar negeri.

Salah satu momen yang paling terkenal tentu saja aksi long march Gandhi yang dia lakukan bersama 79 orang pengikutnya sejauh 387 Kilometer menuju Kota Dandi di pesisir Laut Arab untuk membuat garam dari air laut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun